Berbeda dengan versi palsu, insole sepatu Converse tiruan lebih tipis, terasa licin saat digunakan, dan logo Converse-nya sering terlihat kabur atau luntur.
Baca Juga: 7 Tempat Wisata di Puncak Bogor untuk Long Weekend 27-29 Juni 2025
Heel Patch Asli Lebih Padat dan Simetris
Heel patch atau bagian label logo di tumit sepatu Converse yang asli dibuat dari bahan tebal dan solid. Tulisan “Converse All Star” dicetak rapi, simetris, dan terlihat presisi.
Pada sepatu palsu, heel patch terlihat tipis dan gampang lecek, serta logo cenderung lebih besar dari ukuran seharusnya.
Tulisan pun tampak tidak seimbang atau melenceng dari posisi ideal.
Tekstur Sol Karet Anti Slip
Sepatu Converse original memiliki sol karet (rubber) yang kasar dan memberikan efek anti slip, sehingga aman digunakan di permukaan licin. Bahan rubber berkualitas ini juga lebih awet dan tahan aus.
Sebaliknya sol pada Converse palsu biasanya halus, lebih tipis, dan tidak memiliki daya cengkeram yang baik. Akibatnya, sepatu terasa licin dan kurang nyaman dipakai untuk aktivitas luar ruangan.
Logo All Star pada Chuck Taylor Asli Lebih Presisi
Untuk model Converse Chuck Taylor, logo bintang dicetak dengan warna solid, ukuran yang pas, dan jahitan yang rapi mengelilinginya. Logo ini menjadi ciri khas Converse yang paling mudah dikenali.
Sementara itu, logo pada sepatu Converse KW biasanya memiliki warna biru yang tidak sesuai entah terlalu terang atau terlalu gelap dan kualitas jahitan di sekitarnya pun seringkali buruk.
Itulah 5 ciri utama sepatu Converse original yang bisa kamu jadikan panduan sebelum membeli.
Pastikan kamu selalu membeli sepatu Converse resmi di toko terpercaya, baik online maupun offline, agar tidak tertipu produk palsu.
Mengenali perbedaan Converse asli dan palsu sangat penting agar kamu mendapatkan kualitas dan kenyamanan terbaik dari sepatu ikonik ini.