POSKOTA.CO.ID – Banyak orang mengira uang adalah tolok ukur utama kekayaan. Padahal, menurut para filsuf Stoik, kekayaan sejati justru berkaitan dengan kebebasan batin, terbebas dari keinginan yang tak berujung dan ketakutan akan kekurangan.
“Uang tidak pernah membuat seseorang kaya, justru ia yang memiliki cukup, telah mencapai yang tak terjangkau oleh orang kaya, suatu titik berhenti,” kata salah satu tokoh penting Stoik Seneca, dikutip oleh Poskota dari laman Daily Stoic.
Bagi Seneca, mereka yang dikuasai hasrat menumpuk harta sama seperti menderita demam yang mengendalikan tubuhnya.
Baca Juga: Filsafat Stoikisme: 7 Cara Mendapatkan Ketegaran Hati ala Para Filsuf Stoik
Menentukan Definisi Kekayaan Pribadi
“Apa yang sesungguhnya yang membuat hidupmu ‘kaya’?” tanya Epictetus.
Bagi sebagian orang, memiliki banyak uang petanda bahwa seseorang kaya. Bisa jalan-jalan, bisa keliling dunia.
Bagi yang lain, kebebasan adalah definisi kaya. Mereka tidak hidup mencari uang, namun mencari uang untuk hidup. Adalah kebebasan finansial yang menjadi tujuan.
Baca Juga: Filsafat Stoikisme: Tips Mengatasi Rasa Penyesalan dengan Menggunakan Strategi Filsuf Stoik
Mengetahui Batas “Cukup”
“Bukan orang yang sedikit yang miskin, melainkan orang yang tidak pernah cukup,” kata Seneca.
Hasrat tak terbendung untuk terus memiliki justru menjerumuskan kita ke dalam treadmill keinginan tanpa ujung.
Bagi para filsuf Stoik, Menyadari kapan berhenti adalah kunci kebahagiaan dan kekayaan batin.