POSKOTA.CO.ID – Kecemasan adalah sensasi waswas, gelisah, atau khawatir yang sering tak jelas sumbernya.
Meski penanda fisiknya terasa di perut atau dada, sesungguhnya yang menjerat kita adalah pikiran, bayangan masa depan yang berlebihan dan penilaian berulang terhadap situasi.
Oleh karena itu, simak terus artikel ini sampai selesai untuk mengetahui tips selengkapnya.
Baca Juga: Filsafat Stoikisme: 7 Cara Mendapatkan Ketegaran Hati ala Para Filsuf Stoik
Akar Kecemasan
Stoik seperti Epictetus dan Marcus Aurelius menegaskan: “Bukan peristiwa di luar, melainkan penilaian kita tentang peristiwa itulah yang menciptakan kegelisahan.”
Artinya, selama kita menilai sesuatu di luar kendali sebagai ‘harus begini’, kecemasan tak akan berhenti datang.
Sembilan Teknik Stoik
Kenali “Monster” di Kepala
Tuliskan apa yang kamu rasakan: takut gagal, cemas ditolak, atau iri pada orang lain. Dengan memberi nama, “aku sedang takut gagal”, emosi itu tak lagi kabur dan liar, melainkan bisa dianalisis dan dijinakkan.
Fokus pada Saat Ini
Berhenti membayangkan skenario terburuk di masa depan atau menyesali masa lalu. Alihkan perhatian ke satu tugas di tangan: mencuci piring, mendengar orang bicara, atau mengetik laporan. Hadirlah sepenuhnya di momen itu.
Baca Juga: Filsafat Stoikisme: Tips Mengatasi Rasa Penyesalan dengan Menggunakan Strategi Filsuf Stoik
Uji Setiap Kesan
Setiap pikiran negatif, tanya pada diri sendiri: “Benarkah ini fakta, atau cuma dugaan?” Jika belum pasti, tahan dulu reaksi emosionalmu. Menahan diri sebelum bereaksi membuatmu lebih jernih menilai.
Tinjau Ulang Keinginan
Epictetus mengingatkan: kecemasan muncul karena kita mengingini hal di luar kendali, cuaca, opini orang lain, hasil investasi. Tanyakan: “Apa yang benar-benar bisa aku atur di sini?” Letakkan fokus pada hal-hal dalam kuasa kamu.