Puncak polemik terjadi setelah potongan video pernyataan Ustadz Aceng tersebar di TikTok. Dalam tayangan tersebut, ia menyebut Dedi Mulyadi dengan nada yang keras dan kata-kata yang dinilai tidak pantas untuk seorang ulama.
Sebagian pihak menilai cara penyampaian kritik tersebut kurang beretika, mengingat jabatan publik yang diemban Dedi Mulyadi. Namun, ada pula yang beranggapan bahwa keberanian Ustadz Aceng Abdul Mujib menunjukkan ketegasan dalam membela kepentingan lembaga pesantren di Garut Selatan.
Sentimen Publik dan Respons Netizen
Respons warganet terhadap video itu terbelah. Ada yang mendukung sikap blak-blakan Ustadz Aceng karena dianggap mewakili kekecewaan masyarakat kecil, tetapi tak sedikit pula yang mengecam gaya komunikasinya yang dinilai tidak mencerminkan keteladanan seorang ulama.
Beberapa komentar lain mencuat:
“Bentar lagi juga nangis-nangis minta maaf.”
“Ulama seharusnya menyejukkan, bukan memprovokasi.”
Sejauh ini, belum ada pernyataan resmi dari pihak Ustadz Aceng Abdul Mujib untuk merespons komentar-komentar negatif tersebut.
Hubungan dengan Dedi Mulyadi
Sebelum terjadi ketegangan, relasi Ustadz Aceng Abdul Mujib dan Dedi Mulyadi sempat harmonis. Dalam beberapa kesempatan, keduanya terlihat hadir dalam forum keagamaan. Dedi Mulyadi sendiri dikenal sebagai pemimpin daerah yang cukup dekat dengan komunitas pesantren di Jawa Barat.
Namun, sumber internal di lingkungan Pemprov Jawa Barat menyebutkan bahwa upaya perbaikan tata kelola hibah dan penerapan prinsip akuntabilitas menjadi alasan penghentian sementara aliran dana. Prosedur verifikasi ulang penerima hibah membuat beberapa yayasan harus menunggu validasi dokumen yang lebih ketat.
Perspektif Masyarakat Garut Selatan
Di Garut Selatan, Ustadz Aceng Abdul Mujib memang memiliki basis loyalitas yang kuat. Beberapa masyarakat menyatakan bahwa peran beliau sangat signifikan dalam penguatan pendidikan agama. Akan tetapi, warganet luar daerah cenderung mempertanyakan integritas pernyataannya bila benar terdapat motif kepentingan dana hibah yang terhenti.
Polemik ini menjadi potret bagaimana relasi ulama dan pemerintah daerah di Indonesia kerap diwarnai tarik menarik kepentingan, yang dalam kasus tertentu dapat meledak menjadi konflik terbuka di ruang publik.
Identitas Akun Media Sosial
Hingga artikel ini disusun, belum ada informasi valid mengenai akun Instagram resmi Ustadz Aceng Abdul Mujib. Banyak akun fanpage yang mengklaim sebagai akun asli, namun belum diverifikasi. Oleh karena itu, publik diimbau berhati-hati dalam menanggapi unggahan yang mengatasnamakan beliau.