Baca Juga: Dampak dari Gunung Rinjani Kebakaran, Dua Jalur Pendakian Terpaksa Ditutup
Alasan Mengapa Proses Evakuasi Memakan Waktu Lama
Proses pencarian dan evakuasi Juliana di Rinjani memakan waktu berhari-hari, melibatkan Basarnas Special Group (BSG) dan berbagai tim penyelamat.
Lantas, apa sebenarnya yang menyebabkan operasi penyelamatan di salah satu gunung ini begitu rumit?
Medan Ekstrem dan Cuaca Tak Menentu
Tim SAR mendeteksi Juliana berada di kedalaman sekitar 500 meter bergeser dari titik awal jatuh, di lokasi yang didominasi pasir dan batu.
Sebelumnya, drone tim SAR telah mengidentifikasi jasad pendaki Brazil itu pada kedalaman sekitar 400 meter.
Meskipun drone pemantau panas tubuh (thermal) dan dua pendaki profesional turut dikerahkan, proses evakuasi menemui kendala serius.
Kepala Dinas Komunikasi Informatika dan Statistik (Kominfotik) NTB, Yusron Hadi menjelaskan bahwa hambatan cuaca di Rinjani yang cepat berubah menjadi kendala utama. Medan yang sangat terjal dan sulit dijangkau juga menambah kompleksitas operasi ini.
“Hambatan cuaca yang cepat berubah menjadi kendala evakuasi,” kata Yusron.
Basarnas mengonfirmasi bahwa korban Juliana telah meninggal dunia. Upaya keras terus dilakukan hingga Selasa, 24 Juni 2025 jasad korban berhasil dievakuasi di kedalaman 600 meter.