POSKOTA.CO.ID - Usai tercapainya gencatan senjata dengan Iran, Israel menyatakan akan kembali memusatkan perhatian militernya ke Gaza untuk melanjutkan operasi melawan Hamas.
Di sisi lain, Kantor Hak Asasi Manusia (HAM) PBB menuding Israel bertanggung jawab atas ratusan korban jiwa di lokasi distribusi bantuan di wilayah tersebut.
Militer Israel mengonfirmasi bahwa fokus operasinya kini kembali diarahkan ke Jalur Gaza. Kepala Staf Umum Pasukan Pertahanan Israel, Letnan Jenderal Eyal Zamir, menyampaikan bahwa setelah ketegangan dengan Iran mereda, prioritas militer kini kembali tertuju pada pemberantasan Hamas dan pembebasan sandera.
Meskipun begitu, Zamir menekankan bahwa meski babak penting telah usai, konflik dengan Iran belum sepenuhnya berakhir.
Baca Juga: Iran Umumkan Akhir Perang 12 Hari Melawan Israel, Ini Pernyataan Resminya
Pernyataan ini muncul pada Selasa, 24 Juni 2025, menyusul keputusan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu yang menegaskan Israel tidak akan melanjutkan serangan ke Iran setelah berdiskusi dengan Presiden Amerika Serikat.
Presiden AS saat itu, Donald Trump, menyampaikan bahwa kesepakatan gencatan senjata antara Iran dan Israel telah dicapai.
Presiden Iran, Masoud Pezeshkian, juga memperingatkan bahwa Iran akan kembali menyerang hanya jika Israel melanggar kesepakatan tersebut.
Kondisi Gaza Memburuk: Kelaparan dan Kekerasan di Tengah Distribusi Bantuan
Sementara konflik dengan Iran mereda, situasi kemanusiaan di Gaza memburuk. Kantor HAM PBB melaporkan bahwa lebih dari 410 warga Gaza tewas sejak akhir Mei akibat tembakan militer Israel saat mencoba mendapatkan makanan di lokasi bantuan milik Gaza Humanitarian Foundation (GHF) organisasi yang didukung Israel dan AS untuk menggantikan peran lembaga-lembaga bantuan internasional.
GHF ditunjuk oleh Israel sebagai penyalur utama bantuan setelah blokade terhadap bantuan kemanusiaan berlangsung selama hampir tiga bulan.
Namun, pendistribusian bantuan justru diwarnai kekacauan dan kekerasan mematikan sejak dimulai bulan lalu.