POSKOTA.CO.ID – Gangguan kesehatan mental menjadi salah satu isu penting yang kerap kali kurang dipahami oleh masyarakat.
Salah satu bentuk gangguan mental yang perlu dikenali lebih dalam adalah Obsessive-Compulsive Disorder (OCD).
Gangguan ini tidak hanya sekadar soal kebiasaan yang berulang, namun melibatkan kecemasan yang intens dan perilaku kompulsif yang sulit dikendalikan.
Mengenali penyebab dan gejalanya secara tepat sangat penting agar penderita bisa mendapatkan penanganan yang sesuai dan kualitas hidupnya tidak terganggu.
Baca Juga: Utang dan Kesehatan Mental: Bagaimana Masalah Finansial Mempengaruhi Kesejahteraan Jiwa?
Apa itu OCD?
Obsessive-Compulsive Disorder (OCD) atau gangguan obsesif kompulsif merupakan salah satu gangguan kesehatan mental yang ditandai dengan munculnya pikiran atau dorongan yang berulang (obsesi) serta tindakan berulang (kompulsi) yang sulit dikendalikan.
Kondisi ini dapat mengganggu aktivitas sehari-hari, hubungan sosial, bahkan kualitas hidup penderitanya.
Baca Juga: Fenomena Manusia Tikus di China: Cara Baru Gen Z Melawan Tekanan Mental yang Mengejutkan Psikolog

Penyebab OCD
Dilansir Poskota dari berbagai sumber, penyebab OCD belum sepenuhnya diketahui secara pasti, namun sejumlah faktor diyakini berperan, seperti ketidakseimbangan senyawa kimia di otak (terutama serotonin), faktor genetik atau keturunan, serta pengalaman traumatis di masa lalu.
Lingkungan yang penuh tekanan atau kecemasan juga bisa menjadi pemicu berkembangnya gejala OCD.
Baca Juga: Pinjol Jerat Mahasiswa! Ini Dampak Finansial, Tekanan Mental hingga Tuntutan Solusi dari Kampus
Gejala OCD
Gejala OCD umumnya mencakup pikiran atau ketakutan yang tidak rasional namun sulit diabaikan, seperti takut kuman atau merasa sesuatu belum “sempurna.”
Untuk meredakan kecemasan akibat obsesi tersebut, penderita akan melakukan tindakan berulang seperti mencuci tangan berkali-kali, mengecek kunci pintu berulang, atau menyusun barang secara simetris.
Baca Juga: Pinjol Jerat Mahasiswa! Ini Dampak Finansial, Tekanan Mental hingga Tuntutan Solusi dari Kampus
Gejala ini bisa berlangsung lama dan terasa mengganggu jika tidak ditangani dengan tepat.
Apabila Anda atau orang terdekat Anda mengalami hal di atas, maka disarankan untuk segera berkonsultasi dengan profesional kesehatan mental guna mendapatkan diagnosis dan penanganan yang sesuai. Jangan sekali-kali mengdiagnosis diri sendiri.