POSKOTA.CO.ID - Konflik Iran dan Israel yang semakin memanas memicu kekhawatiran global, termasuk dampaknya pada sektor ketenagakerjaan di Indonesia.
Menanggapi potensi pemutusan hubungan kerja (PHK), Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) bergerak cepat.
Menteri Ketenagakerjaan, Yassierli mengatakan bahwa pihaknya telah menyiapkan rancangan besar untuk mitigasi PHK dan memastikan perlindungan pekerja di tengah gejolak geopolitik global.
“Kita sudah punya grand design untuk mitigasi PHK bagaimana kemudian program-program yang sifatnya spesifik,” kata Yassierli.
Baca Juga: Kesaksian WNI Ali Murtado Saat Dievakuasi dari Iran, Suasana Mencekam Konflik Timur Tengah
Ia juga menjelaskan mengapa gelombang PHK bisa terjadi di Indonesia akibat eskalasi konflik Iran-Israel.
“Dampaknya kepada industri Tanah Air, khususnya ekspor serta konflik itu mempengaruhi pertumbuhan ekonomi secara global,” ujarnya.
Strategi Kemnaker Jalankan Program Jaminan Kehilangan Pekerjaan
Kemnaker memperkuat berbagai program ketenagakerjaan untuk menghadapi skenario terburuk, salah satunya program Jaminan Kehilangan Pekerjaan (JKP).
Program ini dipastikan untuk memfasilitasi pekerja yang terkena PHK agar bisa mendapat manfaat yang maksimal, mulai dari jaring pengaman sosial, peningkatan kompetensi serta peluang kerja baru.
Baca Juga: Ribuan Pekerja di Kota Bekasi Kena PHK, Klaim JHT Tembus Rp283 Miliar
Tak hanya itu, ia pun mengungkapkan bahwa pihaknya telah menjalin koordinasi dengan lembaga terkait serta pemerintah daerah untuk merespon jika terjadi PHK akibat konflik di Timur Tengah.
"Kondisi geopolitik global ini harus kita respons bersama-sama, karena ujungnya itu yang di hilir adalah Kementerian Ketenagakerjaan," ucap Yassierli.
Update Data PHK Terkini dan Kondisi Konflik Timur Tengah
Direktur Jenderal Pembinaan Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial Kemnaker, Indah Anggoro Putri, menyampaikan data terkini terkait PHK di Indonesia.
Hingga minggu pertama Juni 2025, angka PHK di Indonesia sudah mencapai sekitar 30 ribu orang. Angka ini mencerminkan dampak awal dari ketidakpastian ekonomi global yang dipicu oleh konflik Iran-Israel.
Baca Juga: 24 Karyawan PT Nirwana Lestari Bekasi Kena PHK Sepihak, Wamenaker Buka Suara
“Terakhir 26 ribu, per akhir Mei sampai minggu pertama Juni sekitar 30 ribuan,” kata Indah.
Sementara itu, situasi di Timur Tengah masih tegang. Menteri Luar Negeri Iran, Abbas Araghchi melalui platform X, menegaskan bahwa belum ada kesepakatan mengenai gencatan senjata antara Iran dan Israel.
Araghchi menyatakan bahwa jika rezim Israel menghentikan agresi ilegal terhadap rakyat Iran paling lambat pukul 4 pagi waktu Teheran, pihaknya tidak berniat melanjutkan respons.
Sebelumnya, Iran juga meluncurkan serangkaian rudal ke Pangkalan Militer Amerika Serikat Al Udeid di Qatar.
Baca Juga: Tiktok Shop PHK Ratusan Karyawan di Indonesia? Cek Selengkapnya
Dewan Keamanan Nasional Tertinggi Iran mengklaim jumlah rudal yang ditembakkan sama dengan jumlah bom yang digunakan AS saat menyerang fasilitas nuklir mereka.
Korps Garda Revolusi Islam Iran (IGRC) mengaku bertanggung jawab atas serangan itu dan menyebutnya sebagai pesan langsung kepada AS serta sekutunya, menunjukkan eskalasi serius dalam konflik geopolitik tersebut.