JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia (ASITA) menyoroti soal dampak geopolitik global, khususnya perang Iran-Israel terhadap Pariwisata Indonesia.
Konflik yang melibatkan Iran dengan Israel dapat berdampak negatif terhadap sektor pariwisata, karena timbul persepsi kawasan Asia tidak aman.
Hal itu disampaikan Ketua ASITA, Nunung Rusmiati dalam rapat kerja nasional (Rakernas) ASITA 2025 di Jakarta.
Dalam paparan, Nunung membahas tantangan besar yang tengah dihadapi dunia pariwisata Indonesia, termasuk dinamika geopolitik global, mahalnya harga tiket penerbangan domestik hingga kampanye promosi pariwisata Jakarta.
Baca Juga: Kevin Diks Alami Situasi Mencekam di Bandara Doha saat Iran Serang Pangkalan AS di Qatar
Pihaknya memberikan perhatian serius terhadap kondisi geopolitik global, khususnya konflik yang melibatkan Iran dan Israel yang dinilai dapat berdampak langsung pada persepsi keamanan di kawasan Asia.
"ASITA menyoroti kondisi geopolitik global, khususnya perang dan konflik yang melibatkan Iran, yang dapat berdampak negatif pada persepsi keamanan kawasan Asia, termasuk Indonesia," katanya saat Rakernas, Selasa, 24 Juni 2025.
Ia menambahkan bahwa Jakarta, sebagai pintu masuk utama wisatawan mancanegara, menjadi wilayah yang paling terdampak dari ketidakpastian global.
"Jakarta menjadi titik sentral yang paling merasakan dampak dari ketidakpastian tersebut, baik dari sisi trafik wisatawan, citra destinasi, hingga kepercayaan pasar internasional," jelasnya.
Salah satu isu krusial lainnya adalah tingginya harga tiket pesawat domestik, yang justru lebih mahal dibandingkan rute luar negeri. Hal ini disebut menjadi penghambat utama pertumbuhan wisata domestik.
"Salah satu tantangan serius yang diangkat dalam Rakernas adalah ketimpangan harga tiket pesawat domestik yang cenderung lebih mahal dibandingkan tiket ke luar negeri," ujar Nunung.