Terungkap! Dimas Anggara Diduga Tak Hanya Tampar, tapi Juga Tendang Kiesha Alvaro

Selasa 24 Jun 2025, 12:40 WIB
Dimas Anggara Tak Hanya Menampar, Tapi Juga Diduga Menendang Kiesha Alvaro (Sumber: Instagram/Dimas Anggara)

Dimas Anggara Tak Hanya Menampar, Tapi Juga Diduga Menendang Kiesha Alvaro (Sumber: Instagram/Dimas Anggara)

POSKOTA.CO.ID - Konflik yang mencuat dari lokasi syuting antara aktor senior Dimas Anggara dan aktor muda Kiesha Alvaro sontak mengejutkan publik dan insan perfilman Indonesia.

Isu kekerasan fisik berupa tamparan dan tendangan yang dialami Kiesha, putra dari Okie Agustina dan Pasha Ungu, kembali membuka perdebatan soal profesionalisme dan etika kerja aktor di industri hiburan.

Tak hanya itu, respons keras dari orang tua Kiesha, khususnya Pasha Ungu, turut memanaskan situasi hingga menjadi konsumsi luas di media sosial.

Baca Juga: Ayu Ting Ting Dibawa ke RS Usai Rayakan Ultah ke-33, Kondisi Kini Lemas dan Butuh Istirahat

Kronologi Kejadian

Insiden bermula saat proses syuting sinetron yang belum resmi dimulai. Menurut keterangan dari Okie Agustina, kejadian berlangsung saat para aktor masih dalam tahap blocking yakni penempatan posisi sebelum kamera merekam. Pada saat itu, tanpa alasan yang dijelaskan dalam naskah atau skenario, Dimas Anggara disebut melayangkan tamparan kepada Kiesha Alvaro.

"Ini bukan sekadar gampar, tapi bentuk ketidakprofesionalan seorang aktor. Kejadiannya saat belum take, dan yang lebih mengejutkan, tidak ada dalam skrip," ujar Okie dengan nada tegas melalui unggahan Instagram Stories pada Selasa, 24 Juni 2025.

Tak hanya berhenti di situ, saat proses pengambilan gambar berlangsung dan adegan yang dimainkan melibatkan tensi tinggi, Dimas Anggara kembali melakukan tindakan fisik. Kali ini, menurut Okie, Kiesha sempat memegang bahu Dimas dalam rangka akting, namun dibalas dengan tendangan dari sang aktor senior.

"Setelah selesai take, ternyata sang aktor nyamperin Kiesha dan ngajak ribut serta nantangin Kiesha. Sedangkan anak saya tetap diam dan tidak membalas," tegas Okie.

Reaksi Keluarga: Okie Agustina & Pasha Ungu Angkat Bicara

Tidak menerima perlakuan yang dialami sang anak, Okie Agustina dengan lantang menyuarakan protes melalui media sosial. Ia menolak anggapan bahwa peristiwa tersebut hanyalah gimmick untuk mendongkrak popularitas sinetron yang sedang digarap.

"Nggak ada gimmick-gimmickan! Karena ini real terjadi di depan mata saya! Rugi amat segala gimmick, dibayar juga nggak!" tulisnya dengan penuh emosi.

Kiesha sendiri, menurut sang ibu, hanya menceritakan insiden itu kepada ayahnya, musisi dan politisi Pasha Ungu. Respons sang ayah pun langsung menggelegar di dunia maya. Melalui akun media sosialnya, Pasha menantang Dimas Anggara untuk bertemu dan meminta penjelasan langsung atas dugaan tamparan tersebut.

"Tuan Dimas, suaminya Nadine, pemain sinetron atau film atau apalah. Tolong cari saya sekarang ya, saya ada perlu… katanya kamu gampar anak saya Kiesha barusan di lokasi syuting?" tulis Pasha.

Teguran keras itu bahkan disertai tag langsung ke akun Instagram Dimas Anggara dan sang istri, aktris Nadine Chandrawinata.

Sikap Dimas Anggara: Masih Bungkam

Hingga artikel ini diterbitkan, tidak ada pernyataan resmi dari Dimas Anggara maupun perwakilan manajemennya terkait tuduhan tersebut. Bungkamnya Dimas justru memicu spekulasi dan kemarahan publik yang mengharapkan klarifikasi dan penyelesaian secara terbuka.

Sikap diam ini dianggap sebagai bentuk penghindaran dari tanggung jawab moral seorang aktor senior, terlebih insiden yang dituduhkan menyangkut kekerasan terhadap rekan seprofesi yang masih muda.

Etika dan Profesionalisme Aktor di Lokasi Syuting

Insiden ini memunculkan pertanyaan lebih luas tentang bagaimana seharusnya etika profesional dijaga di dunia hiburan. Lokasi syuting bukan hanya ruang kerja, tetapi juga ruang pembelajaran, terutama bagi aktor muda seperti Kiesha Alvaro yang sedang meniti karier.

Ketika aktor senior tidak menunjukkan panutan yang baik, bahkan terlibat dalam tindakan fisik yang tidak ada dalam naskah, maka hal itu mencoreng dunia perfilman Indonesia. Tindakan semacam itu bisa berdampak traumatis bagi aktor muda dan menciptakan lingkungan kerja yang tidak sehat.

Perlindungan Hukum bagi Aktor Muda

Sampai saat ini, belum banyak regulasi khusus yang melindungi aktor muda dari kekerasan fisik maupun verbal di lokasi syuting. Meski Indonesia telah memiliki Undang-Undang Ketenagakerjaan dan perlindungan anak, implementasinya di industri hiburan masih minim.

Jika laporan ini benar dan terbukti melibatkan kekerasan fisik, seharusnya pihak manajemen produksi maupun asosiasi perfilman mengambil tindakan serius. Perlindungan hukum harus diutamakan demi menciptakan industri hiburan yang sehat, adil, dan profesional.

Dampak pada Reputasi dan Karier

Baik Dimas Anggara maupun Kiesha Alvaro adalah dua nama yang memiliki rekam jejak kuat di dunia hiburan. Namun, insiden ini tentu akan berdampak besar terhadap citra mereka masing-masing.

Bagi Dimas, ini menjadi sorotan negatif yang bisa mempengaruhi kepercayaan produser dan publik terhadapnya. Sedangkan bagi Kiesha, meskipun berperan sebagai korban, tekanan mental dan stigma bisa menghambat perjalanan kariernya jika tidak ditangani secara bijak.

Baca Juga: Iran Resmi Tutup Selat Hormuz, Krisis Energi Dunia Tak Terelakkan?

Warganet dan Dunia Maya: Dua Kutub Pandangan

Reaksi warganet terbagi dua. Sebagian besar mendukung Okie Agustina dan Pasha Ungu yang memperjuangkan keadilan bagi anaknya, namun ada pula segelintir pihak yang menganggap hal ini bisa saja hanya kesalahpahaman atau bagian dari strategi publikasi sinetron.

Namun, mengingat adanya pengakuan langsung dari orang tua yang menyaksikan kejadian tersebut, dugaan bahwa insiden ini hanyalah gimmick semakin diragukan.

Kasus Dimas Anggara dan Kiesha Alvaro bukan hanya persoalan antarindividu. Ini adalah cermin dari tantangan besar yang dihadapi dunia hiburan Indonesia: profesionalisme, etika kerja, dan keamanan di lokasi syuting. Dunia hiburan Indonesia membutuhkan sistem yang lebih ketat dan akuntabel agar kasus seperti ini tidak terulang.

Jika tidak ditangani secara terbuka dan adil, insiden ini bisa menjadi preseden buruk yang menormalisasi kekerasan di balik layar. Para pekerja seni, terutama yang masih muda, pantas mendapat tempat kerja yang menghargai profesionalisme dan keselamatan mereka.


Berita Terkait


News Update