Fiji, negara kepulauan terpencil, terletak sekitar 2.700 mil dari tetangga terdekatnya, Australia. Dengan doktrin militernya, Fiji memiliki kepentingan strategis untuk menjaga perdamaian dunia. Negara ini juga menempati peringkat tinggi dalam Indeks Perdamaian Global serta memiliki sumber daya alam yang kaya.
- Chili.
Chili, negara Amerika Selatan yang membentang lebih dari 4.000 mil, berpotensi menjadi penghubung strategis antara Moskow dan Madrid. Berlimpah dengan berbagai tanaman dan sumber daya alam yang penting untuk bertahan hidup, negara ini juga menonjol karena memiliki infrastruktur paling maju di benua itu.
- Argentina.
Argentina dianggap sebagai salah satu negara yang paling mungkin bertahan dari bencana kelaparan setelah perang nuklir. Negara Amerika Selatan ini dikatakan memiliki persediaan tanaman pangan yang melimpah, menyediakan cadangan makanan yang signifikan bahkan jika sinar matahari terhalang oleh dampak nuklir.
- Selandia Baru.
Pada saat ketakutan akan PD 3 membayangi, Selandia Baru juga bisa menjadi salah satu negara tempat orang dapat melarikan diri. Berada di peringkat kedua dalam Indeks Perdamaian Global, negara ini memiliki catatan netralitas yang panjang dalam konflik global. Lokasinya yang terpencil dan medan pegunungan yang terjal menambah lapisan pertahanan alami terhadap potensi invasi.
- Tuvalu.
Tuvalu adalah sebuah pulau yang terletak di tengah antara Hawaii dan Australia, hanya memiliki populasi 11.000 jiwa. Infrastruktur pulau yang lemah dan sumber daya alam yang terbatas membuatnya menjadi target yang tidak menarik bagi calon agresor.
- Swiss.
Swiss, yang telah lama dikaitkan dengan perdamaian dan kenetralan, dianggap sebagai salah satu dari sedikit negara yang mungkin mengalami konflik nuklir. Negara ini telah lama tidak terlibat dalam perang sejak PD 2, bersama dengan daerah pegunungannya, menawarkan pertahanan alami yang kuat dan juga dilengkapi dengan jaringan tempat perlindungan yang luas terhadap kejatuhan nuklir.
- Greenland.
Greenland, pulau terbesar di dunia dan wilayah Denmark, tidak mungkin menjadi target nyata bagi negara adikuasa global mana pun karena lokasinya yang terpencil, kenetralan politik, dan populasinya yang kecil, hanya 56.000 jiwa.
- Indonesia.
Indonesia dengan tegas menyatakan bahwa negara ini tidak akan pernah memihak pihak mana pun dalam konflik global. Presiden pertama dan proklamator kemerdekaan Indonesia.
Sukarno, mencirikan kebijakan luar negeri negara ini sebagai "bebas dan aktif." Para pemimpin pemerintah terus menekankan pendekatan independen Indonesia terhadap hubungan internasional, dengan fokus yang kuat pada promosi perdamaian global.