Indonesia Dinilai Aman Jika Perang Dunia III Meletus, Daily Mail Ungkap Alasannya

Senin 23 Jun 2025, 12:32 WIB
Indonesia disebut negara aman jika perang dunia III meletus, ini alasannya. (Sumber: Freepik)

Indonesia disebut negara aman jika perang dunia III meletus, ini alasannya. (Sumber: Freepik)

POSKOTA.CO.ID - Seiring meningkatnya ketegangan geopolitik dunia dan kekhawatiran akan pecahnya Perang Dunia III, perhatian publik global kini tertuju pada negara-negara yang dinilai aman dari dampak konflik tersebut.

Salah satu nama yang secara mengejutkan masuk dalam daftar negara paling aman adalah Indonesia.

Media asal Inggris, Daily Mail, dalam salah satu artikelnya menyebut Indonesia sebagai negara yang relatif aman jika terjadi perang global berskala besar.

Kesimpulan ini diambil dengan mempertimbangkan berbagai aspek, mulai dari pendekatan politik, letak geografis, hingga potensi ketahanan sumber daya.

Baca Juga: DPD RI Kecam Keras Serangan Militer Amerika Serikat ke Tiga Kota di Iran: Menolak Tegas Agresi Militer Amerika!

Pilar Politik Luar Negeri Bebas Aktif Indonesia

Sejak awal kemerdekaan pada tahun 1945, Indonesia telah memegang teguh prinsip politik luar negeri "bebas dan aktif."

Artinya, Indonesia tidak berpihak pada blok kekuatan tertentu, namun aktif berkontribusi dalam menciptakan perdamaian dunia. Pendekatan ini membuat Indonesia cenderung tidak menjadi target utama konflik antarnegara besar.

Posisi sebagai negara non-blok dan anggota aktif dalam berbagai organisasi internasional seperti ASEAN dan Gerakan Non-Blok, memperkuat citra Indonesia sebagai negara damai.

Dalam skenario konflik global, negara-negara dengan posisi netral secara historis cenderung terhindar dari dampak langsung.

Baca Juga: Pandangan Berbeda Buya Yahya dan Felix Siauw Soal Iran-Israel: Pro Palestina atau Balasan Serangan?

Letak Geografis yang Strategis dan Terlindungi

Indonesia, sebagai negara kepulauan terbesar di dunia yang membentang dari Sabang hingga Merauke, secara geografis terletak jauh dari episentrum potensi konflik seperti Eropa Timur, Semenanjung Korea, atau Timur Tengah. Letak yang relatif terpencil dari zona panas dunia menjadikannya secara alamiah lebih terlindungi.

Kondisi geografis ini diperkuat dengan fakta bahwa Indonesia memiliki lebih dari 17.000 pulau, banyak di antaranya memiliki ekosistem yang mampu menopang kehidupan mandiri dalam situasi krisis global, seperti terputusnya pasokan global atau embargo ekonomi.

Ketahanan Sumber Daya Alam untuk Modal Bertahan Hidup

Salah satu faktor kunci yang membuat Indonesia dinilai aman adalah kekayaan sumber daya alamnya.

Indonesia memiliki tanah yang subur, pasokan air bersih yang melimpah, serta keanekaragaman hayati yang tinggi. Ini merupakan keunggulan strategis dalam konteks ancaman global terhadap rantai pasok pangan dan energi.

Baca Juga: Tagar WW3 Trending di X! Serangan Iran ke Israel Picu Ketakutan Perang Dunia Ketiga

Dalam laporan yang dikutip dari akun Instagram @factkonoha dan berbagai sumber lainnya, Indonesia disebut sebagai negara yang mampu bertahan jika terjadi disrupsi besar terhadap pasokan global akibat konflik.

Bahan tambang, hutan tropis, hasil pertanian, serta potensi energi terbarukan menjadi kekuatan Indonesia untuk mandiri dalam masa darurat. Ini berbeda dengan negara-negara maju yang sangat tergantung pada impor bahan baku.

Kekuatan Sosial dan Budaya Indonesia

Tak hanya faktor politik dan alam, masyarakat Indonesia juga dikenal memiliki daya tahan budaya dan sosial yang tinggi. Keberagaman suku, bahasa, dan agama yang dikelola melalui semangat gotong royong menjadikan masyarakat Indonesia lebih adaptif terhadap tekanan krisis.

Pengalaman dalam menghadapi bencana alam, konflik sosial, hingga krisis ekonomi seperti tahun 1998 dan pandemi COVID-19, menunjukkan ketangguhan bangsa ini dalam menghadapi tantangan berat.

Negara Aman Lainnya Versi Daily Mail

Dalam laporan tersebut, selain Indonesia, Daily Mail juga menyebut Antartika dan Fiji sebagai wilayah yang dinilai cukup aman dalam skenario Perang Dunia III.

Antartika, meskipun bukan negara, dinilai aman karena tidak memiliki penduduk tetap dan diatur oleh Perjanjian Antarktika yang melarang aktivitas militer.

Sementara itu, Fiji, sebuah negara kepulauan kecil di Pasifik Selatan, juga dinilai aman karena lokasinya yang jauh dari pusat-pusat konflik global.


Berita Terkait


News Update