BEKASI TIMUR, POSKOTA.CO.ID - Luka fisik dan batin masih membekas di hati Meilanie, 46 tahun, ibu malang yang menjadi korban kekerasan anak kandungnya sendiri di Perumahan Irigasi, Kelurahan Bekasi Jaya, Kecamatan Bekasi Timur, Kota Bekasi.
Ia mengaku trauma berat dan tak sanggup lagi berhadapan langsung dengan anaknya, Ezra, 23 tahun, yang tega menghajarnya hingga babak belur. Dirinya memilih untuk menempuh jalur hukum karena tidak sanggup dengan perilaku anaknya tersebut.
"Dia (Ezra) menyerang saya tanpa ampun. Kepala saya sampai sekarang masih terasa baal (mati rasa). Saya takut ketemu anak saya, trauma," ungkap Meilanie saat ditemui di rumahnya, Minggu, 22 Juni 2025.
Menurut Meilanie, Ezra mengamuk seperti orang kerasukan. Hampir seluruh tubuhnya menjadi sasaran pukulan sang anak, mulai dari kepala, punggung, pinggang, hingga kaki. Ia bahkan tak mampu melawan karena terkejut dan ketakutan.
"Dia pukul kepala saya. Belakang punggung dan paha saya sampai biru. Bengkak sampai hari ini. Kemarin pas kejadian belum muncul memar," tuturnya.
Dalam rekaman CCTV yang viral di media sosial, Ezra juga melayangkan sandal ke arah ibunya. Bahkan, sebuah lemari kaca tiga pintu ikut hancur ketika seorang tetangga berusaha melerai aksi brutal tersebut.
"Lemarinya sampai pecah. Padahal saya niat mau jual untuk makan. Tapi sekarang sudah nggak laku," kata Meilanie.
Meski awalnya tak ingin melibatkan pihak berwajib, rasa takut yang terus menghantui membuat Meilanie mantap untuk melaporkan anaknya demi memberi pelajaran.
"Mungkin ini waktu yang tepat untuk kasih dia pelajaran. Saya udah nggak sanggup lagi dengan perilakunya," ucapnya meilanie dengan suara bergetar.
Lebih dari sekadar luka fisik, Meilanie mengaku terpukul secara batin. Perasaan gagal sebagai ibu terus menghantuinya. Sejak bercerai dari suaminya, Meilanie membesarkan Ezra seorang diri.