"Saya merasa gagal mendidik dia. Apalagi saya pisah sama ayahnya sejak dia kecil. Dia sering ngomong, kenapa hidupnya nggak seperti anak-anak lain yang punya keluarga utuh dan hidup berkecukupan," ujar Meilanie.
Akan Pindah ke Garut atau Karawang
Usai kejadian ini, Meilanie berniat pulang kampung ke Garut atau Karawang untuk menenangkan diri. Ia berniat untuk melanjutkan hidup baru di tempat lainnya mengingat rumah yang saat ini ia tempati juga dalam kondisi di lelang atau akan di jual.
"Mungkin setelah ini mau pindah ke Garut atau Karawang. Saya ingin hidup lebih tenang. Biar anak saya merasakan bagaimana nggak ada bundanya," katanya.
Meilanie mengatakan saat adiknya menjenguk Ezra di kantor polisi, sang anak sempat menyampaikan permintaan maaf. Namun Meilanie mengaku hatinya belum bisa menerima.
Baca Juga: Anak Aniaya Ibu Kandung hingga Babak Belur di Bekasi, Pelaku Diringkus Polisi
"Katanya, 'Maafin aku ya, Bun'. Tapi hati saya masih sakit. Mungkin ini waktu yang tepat untuk kasih pelajaran buat dia," tutur Meilanie menirukan ucapan anaknya.
Sejak insiden itu, Meilanie tak bisa tidur nyenyak. Terbayang-bayang saat Ezra memukuli tubuhnya yang tak berdaya.
"Saya nggak sanggup lagi. Kalau dibiarkan, takut suatu hari dia ulangi lagi," ucap Meilanie.
Kini, kasus penganiayaan yang dilakukan oleh Ezra tengah ditangani Polres Metro Bekasi Kota.
Pemuda yang tega pukuli ibu kandungnya sendiri itu sudah ditahan dan menjalani proses penyelidikan lebih lanjut guna mempertanggungjawabkan perbuatannya. (CR-3)