Perhatikan! Inilah 3 Hambatan yang Merusak Fokus Anda dalam Menyelasaikan Pekerjaan, Begini Penjelasan dari Praktisi Kesehatan Mental

Minggu 22 Jun 2025, 14:06 WIB
Ilustrasi kaca pembesar. (Sumber: PxHere)

Ilustrasi kaca pembesar. (Sumber: PxHere)

POSKOTA.CO.ID – Advokat kesehatan mental Gayathri Arvind mengungkapkan tiga hambatan besar yang secara diam-diam menggerogoti kemampuan seseorang untuk fokus dan menyelesaikan pekerjaan.

Dalam sebuah pernyataan publik, ia menekankan bahwa penyebab utama hilangnya fokus sering kali tersembunyi dalam kebiasaan harian, kondisi biologis, dan lingkungan sekitar yang tidak disadari oleh banyak orang.

“Anda ingin fokus, Anda mencoba duduk dan menyelesaikan sesuatu, tapi otak Anda kesulitan untuk tetap diam. Ia melompat dari satu hal ke hal lain, scrolling, terdistraksi, dan pada akhir hari, Anda merasa lelah, pekerjaan belum selesai, dan pikiran Anda ke mana-mana,” ujar Gayathri Arvind, dikutip oleh Poskota dari kanal YouTube Abhasa - Mental Health pada Minggu, 22 Juni 2025.

Baca Juga: Cara Mengolah Emosi secara Bijaksana, Begini Penjelasan Pakar Kesehatan Mental

Hambatan Pertama: Otak Sudah Lelah sebelum Memulai

Menurut Gayathri Arvind, banyak orang tidak menyadari bahwa otaknya telah terkuras sejak pagi hari akibat aktivitas yang tampak sepele namun sangat membebani energi kognitif.

“Setiap tindakan kecil seperti scrolling, membalas pesan, atau memilih pakaian, menguras energi mental Anda. Scrolling tanpa arah adalah salah satu aktivitas yang paling menstimulasi otak secara berlebihan,” jelasnya.

Ia mengibaratkan kondisi ini seperti ponsel yang baterainya turun drastis sebelum tengah hari akibat membuka terlalu banyak aplikasi.

Solusi yang ditawarkan:

  • Kurangi keputusan kecil di pagi hari, seperti memilih pakaian.
  • Hindari overstimulasi digital saat hari baru dimulai.
  • Rencanakan tugas penting ketika energi mental masih penuh.

Baca Juga: 5 Cara Cerdas Mengatakan 'Tidak' atau Melakukan Penolakan Tanpa Menyakiti Perasaan, Kesehatan Mental

Hambatan Kedua: Otak Tidak Mendapat Dasar yang Dibutuhkan

Arvind mengingatkan bahwa fokus tidak akan tercapai hanya dengan aplikasi produktivitas atau konsumsi kafein, tanpa memenuhi kebutuhan dasar otak.

“Otak hanya 2 persen dari berat badan Anda, tapi menyerap 20 persen dari total energi harian tubuh. Untuk memproduksi energi itu, tubuh butuh nutrisi nyata, bukan makanan instan atau lonjakan gula,” kata Gayathri Arvind.

Ia menekankan pentingnya asupan protein, lemak sehat seperti omega-3, serta mikronutrien seperti vitamin B, magnesium, dan seng.

Solusi yang ditawarkan:

  • Konsumsi makanan bergizi dengan prioritas protein dan lemak sehat.
  • Hindari karbohidrat kosong dan lonjakan gula.
  • Tidur 7–8 jam setiap malam dan batasi paparan layar sebelum tidur.

Baca Juga: Jangan Abai! Pakar Sebut Stres Kronis Dapat Memengaruhi Kualitas Otak, Tips Kesehatan Mental

Hambatan Ketiga: Hidup dalam Mode Reaktif

Dalam dunia digital saat ini, Arvind menilai banyak orang terjebak dalam “reaction mode”, kondisi di mana perhatian mereka sepenuhnya dikendalikan oleh notifikasi, tuntutan eksternal, dan hiruk-pikuk dunia maya.

“Kita tidak memilih untuk fokus, kita hanya bereaksi terhadap apa yang dunia lemparkan. Ketika ini terjadi terus-menerus, kemampuan otak untuk fokus secara mendalam ikut terganggu,” ujarnya.

Solusi yang ditawarkan:

  • Sadar bahwa sistem saat ini didesain untuk mencuri perhatian.
  • Latih fokus seperti melatih otot, satu sesi demi satu sesi.
  • Jadwalkan waktu fokus layaknya pertemuan penting.
  • Kurangi gangguan digital dan tanyakan pada diri sendiri, “Apakah ini layak menerima energi saya saat ini?”

“Fokus bukanlah kondisi alami, tapi keterampilan yang bisa dilatih. Bangun ruang mental dan digital untuk benar-benar hadir dalam apa yang Anda kerjakan,” terang Gayathri Arvind.


Berita Terkait


News Update