Ia menekankan pentingnya asupan protein, lemak sehat seperti omega-3, serta mikronutrien seperti vitamin B, magnesium, dan seng.
Solusi yang ditawarkan:
- Konsumsi makanan bergizi dengan prioritas protein dan lemak sehat.
- Hindari karbohidrat kosong dan lonjakan gula.
- Tidur 7–8 jam setiap malam dan batasi paparan layar sebelum tidur.
Baca Juga: Jangan Abai! Pakar Sebut Stres Kronis Dapat Memengaruhi Kualitas Otak, Tips Kesehatan Mental
Hambatan Ketiga: Hidup dalam Mode Reaktif
Dalam dunia digital saat ini, Arvind menilai banyak orang terjebak dalam “reaction mode”, kondisi di mana perhatian mereka sepenuhnya dikendalikan oleh notifikasi, tuntutan eksternal, dan hiruk-pikuk dunia maya.
“Kita tidak memilih untuk fokus, kita hanya bereaksi terhadap apa yang dunia lemparkan. Ketika ini terjadi terus-menerus, kemampuan otak untuk fokus secara mendalam ikut terganggu,” ujarnya.
Solusi yang ditawarkan:
- Sadar bahwa sistem saat ini didesain untuk mencuri perhatian.
- Latih fokus seperti melatih otot, satu sesi demi satu sesi.
- Jadwalkan waktu fokus layaknya pertemuan penting.
- Kurangi gangguan digital dan tanyakan pada diri sendiri, “Apakah ini layak menerima energi saya saat ini?”
“Fokus bukanlah kondisi alami, tapi keterampilan yang bisa dilatih. Bangun ruang mental dan digital untuk benar-benar hadir dalam apa yang Anda kerjakan,” terang Gayathri Arvind.