Kasus ini membuka perdebatan lebih luas mengenai bagaimana masyarakat memandang figur publik keagamaan. Banyak yang mengingatkan bahwa menjadi ustadz bukan berarti bebas dari kritik. Bahkan, publik menuntut standar moral yang lebih tinggi dari mereka.
Jika benar tuduhan tersebut terbukti, maka kepercayaan publik terhadap tokoh agama bisa terkikis. Ini sekaligus menjadi evaluasi bagi media dan masyarakat dalam mengangkat tokoh publik ke ruang pengaruh.
Peristiwa yang menimpa Suila Rohill menjadi pengingat bahwa kekerasan dalam rumah tangga bisa menimpa siapa saja, bahkan mereka yang tampaknya memiliki kehidupan mapan. Media sosial menjadi sarana penting untuk menyuarakan ketidakadilan, tetapi tetap perlu disertai langkah hukum nyata.
Sementara itu, publik menunggu klarifikasi resmi dari pihak Ustadz Zaky Mubarok. Sampai saat ini, belum ada pernyataan resmi dari yang bersangkutan untuk menanggapi tudingan yang diarahkan kepadanya.
