UGM Buka Program Magister Metalurgi Pertama di Indonesia, Peluang Karier Menjanjikan di Dunia Pertambangan

Jumat 20 Jun 2025, 19:53 WIB
UGM buka program studi S2 Metalurgi tahun 2025. (Sumber: ugm.ac.id)

UGM buka program studi S2 Metalurgi tahun 2025. (Sumber: ugm.ac.id)

POSKOTA.CO.ID - Universitas Gadjah Mada (UGM), sebagai salah satu perguruan tinggi terkemuka di Indonesia, kembali mencatatkan tonggak penting dalam pengembangan pendidikan tinggi.

Pada tahun 2025, UGM secara resmi membuka peminatan baru pada jenjang Magister, yakni Program S2 Metalurgi.

Program ini merupakan hasil kolaborasi lintas fakultas antara Fakultas Teknik dan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA), menjadikannya sebagai yang pertama di Indonesia dengan pendekatan interdisipliner yang kuat.

Program ini dibuka untuk memberikan solusi atas kebutuhan mendesak akan tenaga ahli di bidang pengolahan dan pemanfaatan sumber daya mineral, seiring dengan meningkatnya aktivitas pertambangan dan kebutuhan industri hilirisasi mineral di Indonesia.

Baca Juga: Pasti Lolos! Jawaban Tepat Modul 3 PPG 2025 Guru Tertentu dengan Topik Kode Etik

Integrasi Keilmuan Teknik dan Kimia

Pembukaan program ini dilatarbelakangi oleh semakin banyaknya aplikasi keilmuan teknik kimia yang memerlukan pemahaman mendalam terhadap proses-proses kimiawi, terutama dalam pengolahan mineral dan logam.

Pengembangan teknologi pemrosesan mineral dianggap tak dapat dilepaskan dari kontribusi ilmu kimia yang fundamental.

Program ini juga menekankan pada pentingnya keberlanjutan dan pemetaan sumber daya, sehingga lulusan diharapkan tidak hanya memahami aspek teknis tetapi juga mampu mengevaluasi dampak lingkungan dari kegiatan pertambangan.

Peminatan Pertama di Indonesia

Program peminatan Magister Metalurgi ini menjadi pionir di Indonesia. Selama ini studi metalurgi lebih banyak dikembangkan dalam lingkup teknik material atau teknik mesin.

Baca Juga: Kapan Program Magang Berdampak 2025 Dibuka? Simak Jadwal Resmi dan Raih Kesempatan Dapat Uang Saku Rp2,8 Juta

Namun belum ada program pascasarjana yang secara khusus mengintegrasikan teknik kimia dan kimia anorganik sebagai dasar pengolahan mineral.


Berita Terkait


News Update