Berarti "Wahai para penuntut balas Husain,"
Tulisan ini telah digunakan selama berabad-abad dalam upacara keagamaan Syiah untuk mengingatkan umat pada perjuangan dan pengorbanan Imam Husain, serta mendorong mereka untuk terus menuntut keadilan.
Pengibaran bendera merah bukan tindakan sembarangan dalam konteks politik dan keagamaan Iran.
Langkah tersebut menandai kesiapsiagaan atau peringatan akan pembalasan yang mungkin terjadi, terutama ketika darah dianggap telah ditumpahkan secara tidak adil.
Dalam konteks saat ini, banyak analis menilai bahwa pengibaran bendera tersebut bisa jadi merupakan isyarat simbolik bahwa Iran sedang menyiapkan respons serius terhadap serangan Israel.
Baca Juga: Jerinx SID Soroti Ekspansi WNA dan Budaya Korup di Bali, Warganet: Sudah Mengalami Rusiafikasi
Bendera merah juga sering diartikan sebagai seruan jihad melawan ketidakadilan.
Dalam sejarah Syiah, jihad bukan sekadar perang fisik, tetapi perjuangan menegakkan kebenaran atas kezaliman.
Sejak peristiwa Karbala, pengibaran bendera merah menjadi bagian penting dalam ritual keagamaan dan peringatan hari Asyura.
Ini bukan hanya bentuk kesedihan atas kematian para martir, tetapi juga komitmen terhadap nilai-nilai perjuangan dan keadilan, yang diwariskan dari generasi ke generasi.
