Ia mencontohkan program ASN yang diwajibkan menggunakan transportasi umum setiap hari Rabu, dinilai tidak efektif.
"Karena masih banyak juga ASN yang ngumpet-ngumpet, taruh kendaraannya di lokasi lain," ucapnya.
Jika ingin menerapkan wacana tersebut, Hikmah menyampaikan, Pemprov Jakarta perlu melakukan koordinasi serta melakukan sosialisasi secara masif.
Hikmah sendiri sangat menyambut baik karena dirinya merupakan pengguna transportasi ketika bekerja. Ia menggunakan angkutan umum untuk berangkat ataupun pulang bekerja.
"Paling kalau mau jalan ke mana, baru bawa kendaraan pribadi. Kalau saya kerja naik angkutan karena lebih efektif aja, kebetulan lokasi kantor pas banget memang ada angkutannya," tuturnya.
Baca Juga: Pengamat Dukung Wacana Pemprov Jakarta Wajibkan Pegawai Swasta Naik Transportasi Umum
Hal senada diutarakan Kiki, 38 tahun, pekerja di Tanah Abang, Jakarta Pusat. Menurut dia, wacana ini baik namun akan sulit diterapkan apalagi dengan kondisi sosial sekarang.
"Kayaknya masih banyak yang gengsi juga, jadi kayaknya bakal susah deh," kata Kiki.
Kalaupun mau diterapkan, Kiki berujar hal yang perlu diperhatikan diantaranya moda transportasi yang diperbanyak dan juga tarif yang sesuai kepada para calon penumpang.
"Mungkin tarifnya bisa disesuaikan, supaya masyarakat juga terdorong buat naik transportasi," ucap dia.