POSKOTA.CO.ID - Emosi, atau yang sering disingkat sebagai Energy in Motion, adalah reaksi alami yang dimiliki setiap manusia.
Emosi bisa dipicu oleh faktor eksternal seperti situasi lingkungan, maupun dari dalam diri sendiri seperti pikiran atau kondisi psikologis tertentu.
Sebagai bagian penting dalam menjalani kehidupan sosial dan pribadi, kemampuan mengenali serta mengelola emosi menjadi hal yang krusial.
Selain berpengaruh pada kebahagiaan, ketidakmampuan dalam memahami dan mengendalikan emosi bisa memberikan dampak negatif yang serius.
Baca Juga: Cara Melepaskan Beban Emosional serta Ketegangan yang Mengikat dalam Tubuh
Di banyak keluarga konservatif, anak-anak sering diajarkan untuk menahan emosi. Akibatnya, mereka tumbuh tanpa keterampilan emosional yang sehat, cenderung memendam perasaan, dan merasa terbelenggu.
Menurut psikolog Paul Ekman, manusia memiliki enam emosi dasar, yang masing-masing memiliki berbagai turunan rasa.
Misalnya, emosi bahagia memiliki bentuk lain seperti rasa puas, damai, bangga, bersyukur, dan bersemangat. Sementara itu, kesedihan bisa berwujud malu, kecewa, berduka, hingga rasa bersalah dan tertolak.
Emosi negatif lainnya adalah jijik, dengan turunan seperti rasa mual, bosan, risih, dan penat. Sedangkan emosi marah yang termasuk salah satu emosi paling kuat dan gelap muncul dalam bentuk seperti tersinggung, cemburu, iri, benci, dan murka.
Emosi dasar lain yang dijelaskan Paul adalah takut, yang dapat dirasakan sebagai cemas, ragu, gugup, tidak berdaya, atau waspada. Adapun emosi terkejut mencakup perasaan seperti bingung, kaget, heran, dan takjub.
Untuk bisa mengatur reaksi terhadap emosi, penting bagi seseorang mengenali perasaan yang sedang muncul. Kesadaran ini membantu dalam menerima, memvalidasi, serta mulai mengatur emosi secara sehat.