Saingi Iron Dome Israel, Ini Sistem Anti-Rudal Canggih Milik Iran yang Jarang Diketahui

Rabu 18 Jun 2025, 11:32 WIB
Perbandingan Sistem Pertahanan Udara: Iron Dome vs S-300 & Bavar-373 (Sumber: Pinterest)

Perbandingan Sistem Pertahanan Udara: Iron Dome vs S-300 & Bavar-373 (Sumber: Pinterest)

Iran mulai menerima sistem ini dari Rusia pada 2016 setelah negosiasi panjang karena sanksi internasional. Penempatan S-300 di wilayah strategis seperti sekitar fasilitas nuklir Natanz menunjukkan betapa pentingnya sistem ini bagi pertahanan nasional Iran.

Bavar-373: Jawaban Iran terhadap Ketergantungan Asing

Ketika sanksi internasional menahan pasokan militer dari luar, Iran membangun sistemnya sendiri: Bavar-373. Sistem ini diumumkan pada 2019 dan disebut sebagai alternatif domestik dari S-300.

Keunggulan Bavar-373:

  • Jangkauan Lebih Luas: Dapat menargetkan pesawat hingga 300 km dan rudal hingga 200 km.
  • Radar AESA (Active Electronically Scanned Array): Kemampuan mendeteksi pesawat siluman dan drone canggih.
  • Interoperabilitas Tinggi: Didesain untuk mengisi celah dalam sistem pertahanan udara berlapis Iran.

Pengembangan Bavar-373 menandai kemajuan penting dalam industri pertahanan Iran, sekaligus menjadi simbol nasionalisme teknologi dalam menghadapi embargo global.

Strategi Udara: Israel vs Iran

Pendekatan Israel: Ketepatan dan Mobilitas

Israel menerapkan strategi "First Strike and Neutralize." Mereka mengandalkan:

  • Jet Tempur F-35I Adir: Versi modifikasi F-35 buatan AS dengan teknologi siluman.
  • Rudal Presisi: Rudal seperti Delilah atau Rampage mampu menghantam target dengan akurasi meterik.
  • Drone Mata-Mata dan Serang: Seperti Heron dan Harop yang mampu melakukan misi pengintaian dan serangan bunuh diri terhadap sistem radar lawan.

Israel menekankan efisiensi, kecepatan, dan elemen kejutan untuk menghancurkan sistem pertahanan lawan sebelum mereka sempat bereaksi.

Strategi Iran: Pertahanan dalam Kedalaman

Iran sadar bahwa menghadapi kekuatan udara superior seperti Israel bukan soal kemenangan instan. Mereka menerapkan konsep:

  • Milisi Proksi: Seperti Hizbullah di Lebanon dan milisi Houthi di Yaman yang memperpanjang jangkauan serangan Iran.
  • Sistem Berlapis: Menggabungkan S-300, Bavar-373, dan sistem rudal jarak pendek seperti Mersad dan Tor-M1.
  • Kawasan Terintegrasi: Iran menempatkan sistemnya dalam jaringan radar nasional yang kompleks untuk meminimalisasi blind spot.

Baca Juga: Curi HP Teman saat Menginap, Ibu Muda di Tajurhalang Ditangkap Polisi

Siapa yang Lebih Unggul Jika Bertempur di Udara?

Pertanyaan ini memiliki banyak variabel dan tidak bisa dijawab secara hitam-putih. Jika hanya melihat kecanggihan teknologi dan presisi, Israel memiliki keunggulan dalam hal efisiensi dan kecepatan serangan. Namun, jika mempertimbangkan ketahanan, penyebaran sistem, serta kedalaman pertahanan, Iran memiliki keunggulan dalam menghadapi serangan berkelanjutan.

Beberapa skenario pertempuran udara yang mungkin:

  • Skala kecil (serangan terbatas): Israel unggul karena kemampuan menghancurkan sistem lawan dengan cepat.
  • Skala besar (perang terbuka): Iran lebih siap menghadapi serangan panjang dengan jaringan milisi dan pertahanan berlapis.
  • Konflik proksi: Iran cenderung menang melalui aliansi regional dan perang tidak langsung.

Israel dan Iran menempuh jalur berbeda dalam membangun kekuatan udara mereka. Israel fokus pada teknologi presisi, sistem integrasi NATO, dan strategi penyerangan cepat.

Iran mengandalkan sistem pertahanan berlapis, jaringan milisi, dan pengembangan lokal untuk mempertahankan kedaulatan dari berbagai arah.


Berita Terkait


News Update