Kronologi Dua WNI Ditangkap di Amerika Serikat, KJRI Tegaskan Tidak Terlibat Kerusuhan Los Angeles

Senin 16 Jun 2025, 09:38 WIB
Potret kerusuhan Los Angeles, dua WNI ditangkap oleh Otoritas Imigrasi Amerika Serikat (AS). (Sumber: X/@TonySeruga)

Potret kerusuhan Los Angeles, dua WNI ditangkap oleh Otoritas Imigrasi Amerika Serikat (AS). (Sumber: X/@TonySeruga)

Menanggapi insiden ini, Menteri Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI), Abdul Kadir Karding, memastikan bahwa pemerintah Indonesia akan melakukan advokasi terhadap otoritas Amerika Serikat.

Karding menegaskan komitmen pemerintah untuk melindungi seluruh WNI di luar negeri, termasuk di Los Angeles, khususnya para Pekerja Migran Indonesia (PMI).

"Semua pekerja migran yang mengalami problem di luar negeri itu pasti kami advokasi semampu kami,” ujar Karding.

"Prinsip kita melindungi warga negara. Tidak boleh ada satu warga negara pun yang tidak terlindungi oleh negara,” lanjutnya.

Baca Juga: Viral WNI Tewas Terpanggang di Gurun Saat Coba Masuk Makkah Secara Ilegal, 2 Lainnya Selamat

Dampak Pengerahan Militer, Kerusuhan Los Angeles Memanas

Situasi kerusuhan Los Angeles terkait kebijakan imigrasi pemerintahan Presiden Donald Trump kini meluas ke kota-kota lain di Amerika Serikat.

Keputusan pengerahan pasukan Marinir dan Garda Nasional ke Los Angeles, yang menjadi titik awal protes dan kerusuhan, dinilai membuat situasi makin memanas. Kebijakan ini menuai kritik tajam dari masyarakat.

Wali Kota Chicago, Brandon Johnson pada 11 Juni 2025 menyebut bahwa Donald Trump "otoriter" dan "tiran yang sama sekali tidak menghormati Konstitusi.

Sedangkan pejabat-pejabat yang terpilih di seluruh California Selatan menyatakan, kehadiran militer di Los Angeles memicu ketakutan di wilayah pimpinannya.

Baca Juga: Tragedi Kecelakaan Bus Jamaah Umrah Asal Indonesia, 6 WNI Meninggal Dunia Dimakamkan di Arab Saudi

Pemerintahan Trump pada 11 Juni 2025 menyatakan bahwa pengerahan pasukan tersebut bukan untuk mengambil tindakan penegakan hukum, melainkan semata untuk melindungi personel dan properti milik pemerintah federal AS di Los Angeles.

Pemerintah federal juga menanggapi gugatan California yang menentang pengerahan pasukan, menyebut kasus negara bagian itu "tidak berdasar."


Berita Terkait


News Update