Penyebab Air India Jatuh di Ahmedabad: Diduga Kuat Akibat Bird Strike

Jumat 13 Jun 2025, 10:36 WIB
Pesawat Air India jatuh setelah lepas landas dari Ahmedabad, 12 Juni 2025. Investigasi awal duga penyebabnya bird strike. Seluruh 242 penumpang tewas. (Sumber: X/@PlanesOfLegend)

Pesawat Air India jatuh setelah lepas landas dari Ahmedabad, 12 Juni 2025. Investigasi awal duga penyebabnya bird strike. Seluruh 242 penumpang tewas. (Sumber: X/@PlanesOfLegend)

POSKOTA.CO.ID - Sebuah kecelakaan udara tragis menggemparkan dunia penerbangan pada Kamis 12 Juni 2025, ketika pesawat Air India Penerbangan 171 jatuh tak lama setelah lepas landas dari Bandara Internasional Sardar Vallabhbhai Patel di Ahmedabad, India.

Pesawat Boeing 787-8 Dreamliner yang mengangkut 242 penumpang dan awak tersebut dalam perjalanan menuju London Gatwick ketika mengalami insiden yang diduga kuat disebabkan oleh tabrakan dengan kawanan burung (Bird Strike).

Laporan awal menunjukkan bahwa pesawat mengalami kerusakan mesin yang parah beberapa saat setelah lepas landas, yang menyebabkan kecelakaan dahsyat di daerah pemukiman dekat bandara.

Air India telah mengonfirmasi bahwa tidak ada korban selamat dalam salah satu bencana penerbangan terburuk dalam sejarah India baru-baru ini, sehingga menimbulkan pertanyaan mendesak mengenai langkah-langkah pencegahan serangan burung di bandara-bandara di seluruh dunia.

Baca Juga: Kecelakaan Air India Tewaskan 241 Jiwa, Tapi Satu Orang Ini Lolos Hidup-Hidup, Begini Kesaksiannya

Penyebab Awal: Gangguan Mesin Akibat Bird Strike

Menurut laporan awal, pesawat yang menuju London Gatwick itu mengalami kegagalan mesin sesaat setelah mengudara. Saurabh Bhatnagar, mantan pilot dan pengamat penerbangan, menyatakan bahwa rekaman video menunjukkan indikasi "multiple bird hits" atau tabrakan dengan beberapa burung sekaligus.

"Lepas landasnya tampak sempurna. Namun, sebelum roda pendaratan sempat ditarik, pesawat mulai kehilangan ketinggian. Ini mengindikasikan adanya kehilangan tenaga atau daya angkat," ujar Bhatnagar, seperti dikutip dari The Independent 13 Juni 2025.

Meskipun pesawat sempat mengirim sinyal mayday, komunikasi dengan menara pengawas terputus setelah mencapai ketinggian 625 kaki (190 meter).

Data Flight Radar menunjukkan, sinyal terakhir diterima pukul 08:08:51 UTC (15:08 WIB), sebelum pesawat jatuh di permukiman warga dekat bandara.

Baca Juga: Kasus Covid-19 Melonjak di India, Varian Virus Ini Wajib Diwaspadai

Fase Kritis Lepas Landas dan Ancaman Bird Strike

Tabrakan dengan burung (bird strike) bukanlah hal baru dalam dunia penerbangan, namun insiden ini mengejutkan karena terjadi di ketinggian sangat rendah.


Berita Terkait


News Update