POSKOTA.CO.ID - Amerika Serikat dilaporkan telah mengetahui lebih awal rencana Israel untuk melancarkan serangan terhadap Iran, dan segera mengambil langkah preventif. Dilansir The Jerusalem Post pada Jumat, 13 Juni 2025.
Pemerintah AS mengumumkan pembatasan aktivitas bagi staf Kedutaan Besar serta keluarga mereka di Israel.
Tindakan ini dipandang sebagai indikasi kuat akan kemungkinan terjadinya serangan militer dalam waktu dekat.
Dalam pengumuman resmi tersebut, AS melarang staf diplomatiknya melakukan perjalanan ke luar wilayah Tel Aviv Raya, Yerusalem, dan Beersheba, kecuali untuk kepentingan menuju Bandara Ben Gurion.
Baca Juga: Zionis Israel Kini Menyasar Kawasan Beirut Selatan yang Dibombardir
Langkah ini dimaksudkan sebagai bentuk perlindungan sebelum Israel melancarkan serangan terhadap Iran pada Jumat dini hari, 13 Juni 2025.
Keputusan ini bukan tanpa dasar. Sumber intelijen menyatakan bahwa Washington telah menerima informasi bahwa Israel berencana menyerang situs-situs penting Iran yang berkaitan dengan program nuklir dan militer.
“Sebagai respons, seluruh kedutaan AS di wilayah-wilayah yang diperkirakan akan menjadi sasaran balasan Iran telah diminta untuk meningkatkan kewaspadaan,” demikian laporan dilansir dari The Jerusalem Post.
Langkah serupa juga diterapkan di Irak dan beberapa negara Teluk. Kedutaan Besar AS di Baghdad memperingatkan warganya agar menunda perjalanan yang tidak mendesak. Sementara itu, keluarga personel militer di Bahrain dan Kuwait diberi kesempatan untuk meninggalkan lokasi penugasan lebih awal.
Baca Juga: 10 Fakta Terkait Konflik Palestina dan Israel yang Wajib Diketahui
Seorang pejabat senior di Departemen Luar Negeri AS menjelaskan bahwa kebijakan tersebut diambil menyusul evaluasi ancaman terbaru. Menteri Luar Negeri Marco Rubio bersama Menteri Pertahanan Pete Hegseth mengambil keputusan cepat demi mengamankan warga dan fasilitas AS di kawasan tersebut.