POSKOTA.CO.ID – Kader Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Dedy Nur Palakka menjadi sorotan usai menyebut mantan Presiden Joko Widodo (Jokowi) sudah memenuhi syarat menjadi Nabi.
Buntut pernyataan itu, banyak orang yang mengecam Dedy Nur Palakka dan mencari profilnya.
Dilansir Poskota dari berbagai sumber, berikut profil Dedy Nur Palakka
Profil dan sepak terjang Dedy Nur Palakka
Baca Juga: Heboh Kader PSI Sebut Jokowi Sudah Penuhi Syarat Jadi Seorang Nabi, Langsung Tuai Beragam Kritik
Dedy Nur Palakka adalah seorang politisi dari Partai Solidaritas Indonesia (PSI) yang berasal dari Makassar dan saat ini aktif di wilayah Bali.
Sekarang, ia menjabat sebagai Ketua Biro Ideologi dan Kaderisasi DPW PSI Provinsi Bali.
Sebelum terjun ke dunia politik, Dedy pernah meniti karier sebagai chef profesional di Amerika Serikat, tepatnya di Chicago, selama beberapa tahun.
Namanya mulai dikenal luas publik setelah pernyataannya yang menyebut Jokowi sudah memenuhi syarat menjadi Nabi.
Selain itu, Dedy juga sempat mencalonkan diri sebagai anggota DPR RI dari Dapil Bali, meskipun belum berhasil lolos ke parlemen.
Cuitan soal Jokowi
Cuitan soal Jokowi dan Nabi diungkapkan oleh Dedy Nur melalui akun X pribadi @DedynurPalakka pada Senin, 9 Juni 2025 lalu.
Mulanya, Dedy Nur menyatakan bahwa presiden yang paling dekat dengan rakyat adalah Jokowi.
“Mantan Presiden Indonesia yang paling dekat dengan Rakyat namanya @jokowi,” tulisnya seperti dilansir Poskota pada Kamis, 12 Juni 2025.

Dalam cuitan selanjutnya, Ketua Biro Ideologi & Kaderisasi DPW PSI Bali itu menyebutkan Jokowi sudah memenuhi syarat menjadi Nabi.
“Jadi nabi pun sebenarnya beliau ini sudah memenuhi syarat, cuman sepertinya beliau menikmati menjadi manusia biasa dengan senyum selalu lebar ketika bertemu dengan rakyat,” katanya.
“Sementara di dunia lain masih ada saja yang tidak siap dengan realitas bahwa tugas kenegaraan beliau sudah selesai dengan paripurna,” imbuh Dedy.
Sontak saja pernyataan Dedy itu menuai berbagai kritikan dari banyak politisi, tokoh, hingga publik.
Pernyataan tersebut dinilai telah melecehkan agama Islam karena menyamai manusia dengan Nabi.