Alasan Kenapa Kontroversi Ijazah Jokowi Terus Berlanjut Walau Sudah Dihentikan Bareskrim, Rocky Gerung: Ilmu Pengetahuan Terus Berkembang

Senin 02 Jun 2025, 13:36 WIB
Potret mantan presiden Joko Widodo (Jokowi). (Sumber: presidenri.go.id)

Potret mantan presiden Joko Widodo (Jokowi). (Sumber: presidenri.go.id)

POSKOTA.CO.ID – Perekonomian nasional dinilai sedang menunjukkan tanda-tanda perlambatan serius. Pendapatan pajak anjlok jauh dari target, sementara daya beli masyarakat terus melemah.

Salah satu indikator yang cukup mencolok adalah menurunnya pembelian hewan kurban secara signifikan, bahkan lebih rendah dibanding masa pandemi Covid-19.

"Pendapatan pajak baru mencapai 23 persen, padahal seharusnya sudah 50 persen," ujar pengamat politik Rocky Gerung dalam diskusi bersama jurnalis senior Hersubeno Arief, dikutip oleh Poskota dari kanal YouTube Rocky Gerung Official, Senin, 2 Juni 2025.

Di tengah tekanan ekonomi, Presiden terpilih Prabowo Subianto juga dihadapkan pada pusaran isu politik yang kian tajam, termasuk tudingan pemalsuan ijazah Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan desakan sejumlah purnawirawan agar Jokowi atau putranya, Gibran Rakabuming Raka, dimakzulkan.

"Kesulitan ekonomi mungkin bisa diatasi. Tetapi kalau kesulitan itu bertumpuk dengan isu politik, itu yang memungkinkan terjadinya semacam keresahan sosial yang akan berakibat pada keresahan politik," imbuh Rocky.

Baca Juga: Gugatan Ijazah Jokowi dan Pemakzulan Gibran Terus Memanas, Rocky Gerung: Tak Bisa Dicegah Lagi!

Kontroversi Ijazah Jokowi

Meski Bareskrim Polri telah menyatakan ijazah Presiden Jokowi asli dan menutup kasusnya, publik justru semakin gencar mempertanyakan keabsahan dokumen tersebut.

Rocky menilai isu ini tak bisa diselesaikan secara hukum semata karena menyangkut metodologi dan teknologi forensik.

"Ilmu pengetahuan berkembang. Uji teknologi bisa membatalkan hasil uji sebelumnya," jelasnya. "Para pendukung Jokowi hanya ngotot secara hukum, padahal ini soal metodologi ilmiah. Uji ulang seharusnya sah dan transparan,"

Rocky juga menyoroti posisi Universitas Gadjah Mada (UGM), almamater Jokowi, yang dinilainya tidak transparan. "UGM menyandera dirinya sendiri. Ada soal malpraktik administrasi di UGM, ada soal malpraktik teknologi di Bareskrim," ungkapnya.


Berita Terkait


News Update