Perekrutan Tenaga Ahli Terindikasi Ada Kecurangan, Subanppeda Kepulauan Seribu: Silakan Buktikan Kalau Memang ada

Kamis 12 Jun 2025, 19:29 WIB
Kepala Suku Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Subanppeda) Kepulauan Seribu, Achmad Ichsan Tasik. (Sumber: Kominfotik Bappeda DKI Jakarta)

Kepala Suku Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Subanppeda) Kepulauan Seribu, Achmad Ichsan Tasik. (Sumber: Kominfotik Bappeda DKI Jakarta)

TANJUNG PRIOK, POSKOTA.CO.ID - Kepala Suku Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Subanppeda) Kepulauan Seribu, Achmad Ichsan Tasik, buka suara terkait tudingan dari Gerakan Mahasiswa Pulau Seribu (GMPS) yang menduga ada kecurangan dalam perekrutan tenaga ahli (TA).

Ichsan menyampaikan, bahwa tudingan kecurangan yang dilontarkan oleh aktivis mahasiswa Pulau Seribu terkait perekrutan TA yang terindikasi terjadi kecurangan, kurang tepat.

"Ya, kalau menurut saya kurang tepat. Kurang tepat dan tidak ada fakta yang mengatakan begitu," ucap Ichsan saat saat ditemui Poskota di Mitra Praja, Sunter, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Rabu 11 Juni 2025.

Ichsan mengatakan, jika ditemukan adanya indikasi kecurangan dalam perekrutan dia meminta untuk membuktikannya dengan datang langsung ke Gedung Mitra Praja, Sunter, Jakarta Utara.

"Kalau menurut saya, silakan dibuktikan kalau memang ada. Temuin saya sini ya istilahnya, apa namanya, jangan asal nuding, tapi harus ada fakta," ujar Ichsan.

Baca Juga: Aktivis Mahasiswa Kritik Rekrutmen TA Subapenda Kepulauan Seribu Tidak Transparan

Ichsan mengungkapkan, pihaknya berkoordinasi dengan Badan Pengadaan Barang dan Jasa (BPBJ) Kepulauan Seribu dalam menentukan tempo waktu perekrutan TA.

"Di dalam (koordinasi dengan) BPBJ itu, deadline-nya itu 1 Juni itu sudah harus ada pemenangnya (peserta yang sudah lolos seleksi) sudah bekerja dia. Artinya sebelum itu kita sudah harus siapkan (calon TA)," ujar dia.

Ichsan mengatakan, tidak ada aturan khusus terkait batas waktu perekrutan seperti yang ditudingkan oleh aktivis mahasiswa Pulau Seribu.

"Deadline-nya itu sebenarnya tidak ada aturan yang mengatakan harus sebulan, harus dua bulan, ga ada. Jadi kita bekerja itu, ini kan pakai media sosial pakai online kita nggak kenal hari libur, kita kerjakan," tutur Ichsan.

"Jadi dimulai dari hari libur. Satu hari tanggal libur, tiga hari sebenarnya, bukan dua hari. Nah, itu ada di online, itu sampai jam malam," sambungnya.

Menurut dia, selama proses seleksi jika calon TA memenuhi persyaratan, maka pihaknya langsung memanggil untuk dilakukan interview.

"Itu yang memang sudah daftar kita proses admin-nya kalau sesuai admin hari ini kita panggil. Ini tadi saya baru dari pagi nih ada kurang lebih kalau dicampur (pria dan perempuan) semua, kurang lebih 44 orang," kata Ichsan.

Ichsan mengakui bahwa selama proses seleksi itu. Dirinya dibantu oleh pihaknya dalam menentukan calon TA.

"Kita bukan saya sendiri kita ada timnya, tim yang untuk menyeleksi itu ada bobotnya, ada standarnya yang kita mau nilai," ucap Ichsan.

Lebih lanjut, Ichsan menyebut, selama proses seleksi ini pihaknya selalu terbuka dan tidak ada indikasi ketidaktransparanan selama perekrutan yang dikatakan aktivis mahasiswa Pulau Seribu.

"Jadi kita kebuka benar memang kita membutuhkan tenaga ahli yang memang membantu kita, butuh yang profesional yang memang benar-benar ahlinya di situ," ujar Ichsan.

Baca Juga: Tak Dikenali Warganya, Begini Kata Bupati Kepulauan Seribu

Bahkan, dia menyampaikan, selama interview yang sudah dilakukan pihaknya hari ini sudah ada sejumlah calon TA dari Kepulauan Seribu.

"Tadi ada berapa orang asli orang Kepulauan Seribu. Yang pasti kita nyari yang berpengalaman, yang paham lah dengan Kepulauan Seribu. Terus dia mau memajukan Kepulauan Seribu Punya ide Itu kita tanyakan, idenya apa untuk memajukan Kepulauan Seribu itu kita jadikan nilai buat kita," kata Ichsan.

Kendati demikian, Ichsan memandang jika waktu perekrutan yang dilakukan selama tiga hari itu cukup bagi warga yang ingin mendaftarkan sebagai calon TA.

"Sebenarnya masalah waktu itu tiga hari cukup menurut saya, bukan yang umpet-umpetan, kalau umpet-umpetan kagak diumumin, Bener nggak. Kalau diumpet-umpetan mah kagak diumumin didiemin aja, ini kan kita umumin di IG," ujar Ichsan.

"Tapi mungkin ada yang telat, Kalau telat kan bukan salah saya, Telat informasinya," lanjutnya.

Adapun dalam perekrutan TA ini, Subanppeda Kepulauan Seribu membutuhkan tenaga ahli di bidang Kesra, Pemerintahan, Ekonomi dan Pembangunan. (CR-4)


Berita Terkait


News Update