Obrolan Warteg: Janganlah Mencari ‘Kambing Hitam’

Selasa 10 Jun 2025, 10:13 WIB
Ilustrasi obrolan di warteg yang menyindir praktik eksploitasi sumber daya alam secara berlebihan. "Kalau dikeruk terus bisa ludes," celetuk salah satu pengunjung sambil menyeruput kopi. (Sumber: Poskota/Arif Setiadi)

Ilustrasi obrolan di warteg yang menyindir praktik eksploitasi sumber daya alam secara berlebihan. "Kalau dikeruk terus bisa ludes," celetuk salah satu pengunjung sambil menyeruput kopi. (Sumber: Poskota/Arif Setiadi)

“Tetapi masing – masing institusi punya hak menjelaskan kepada publik terkait dengan perizinan dan kerusakan lingkungan, “ kata Yudi.

“Sah – sah saja melakukan pembelaan, tetapi lakukan sesuai fakta, bukan mengada – ada,” kata Heri.

“Lebih ironi, jika terus sibuk mencari – cari kesalahan orang lain guna menutupi kesalahan diri sendiri,” kata Yudi.

“Sikap yang demikian jelas tidak fair, tidak jujur. Kesalahan orang lain diviralkan, kesalahan diri sendiri disembunyikan,” tambah Heri.

“Lebih ironi lagi, jika menunjuk orang yang salah, yang harus bertanggung jawab atas masalah yang sebenarnya tidak ia perbuat, tak ubahnya mencari ‘kambing hitam’,” kata Yudi.

“Kasihan kambingnya tidak menahu, tidak tahu apa – apa malah dipersalahkan,” urai Heri.

“Karena itu, mending kalian cari kambing putih saja, janganlah cari kambing hitam ,” kata Heri.

“Kambing putih dan hitam sama saja namanya kambing. Yang terpenting janganlah mengkambinghitamkan orang lain. Orang lain dijadikan kambing hitam, itu yang nggak benar, melanggar norma,” urai mas Bro. (Joko Lestari)


Berita Terkait


News Update