POSKOTA.CO.ID - Pemerintah Provinsi Jawa Barat menunjukkan komitmen serius dalam membangun kembali konektivitas antardaerah dengan menghidupkan kembali jalur-jalur kereta api yang telah lama tidak beroperasi. Melalui inisiatif yang dipimpin oleh Dedi Mulyadi, pemerintah provinsi menggandeng PT Kereta Api Indonesia (KAI) dan Kementerian Perhubungan untuk melaksanakan reaktivasi tersebut.
Langkah ini sejalan dengan visi pembangunan yang berkelanjutan, berfokus pada pengurangan kemacetan lalu lintas jalan, penguatan mobilitas warga, dan pemanfaatan kembali infrastruktur perkeretaapian yang selama ini terbengkalai.
Dedi Mulyadi menyatakan, “Siap-siap jalur kereta api di Jawa Barat aktif lagi.” Pernyataan ini ia sampaikan melalui akun Instagram resminya @dedimulyadi71 pada 15 April 2025, yang langsung disambut antusias oleh masyarakat.
Baca Juga: Pemkab Tangerang Luncurkan Angkutan Sekolah Gratis
Sebelas Jalur Reaktifasi yang Akan Menjadi Fokus
Dalam pernyataannya, Dedi Mulyadi mengungkapkan bahwa terdapat 11 jalur kereta api yang akan kembali diaktifkan. Jalur-jalur tersebut sebagian besar terletak di wilayah yang sebelumnya sempat menjadi penghubung ekonomi dan pariwisata lokal, namun kini memerlukan revitalisasi untuk menunjang pembangunan.
Berikut adalah daftar rute yang akan direaktivasi:
- Banjar – Cijulang
- Garut – Cikajang
- Rancaekek – Tanjungsari
- Cipatat – Padalarang
- Bandung – Ciwidey
Rute-rute tersebut sebelumnya memiliki peran penting dalam mengangkut hasil bumi dan penumpang antardaerah. Revitalisasi jalur-jalur ini diharapkan akan mendukung kelancaran logistik, transportasi wisata, serta membuka akses ekonomi baru.
Anggaran dan Nilai Investasi
Dedi Mulyadi mengungkapkan bahwa total anggaran yang diperlukan mencapai sekitar Rp20 triliun, termasuk pengembangan jalur KRL (Kereta Rel Listrik) yang akan menghubungkan kota-kota strategis dan kawasan industri di Jawa Barat.
Jalur KRL ini mencakup konektivitas dari:
- Karawang
- Cikarang
- Purwakarta
- Subang (Kawasan Industri)
Investasi besar ini akan menciptakan sistem transportasi terintegrasi yang mampu bersaing dengan wilayah metropolitan lain di Indonesia, seperti Jabodetabek. Tak hanya efisien, sistem ini juga diharapkan ramah lingkungan dan mendukung pengurangan emisi karbon.
Dampak Ekonomi dan Sosial bagi Masyarakat Jawa Barat
Reaktivasi jalur kereta api ini diharapkan membawa dampak signifikan, tidak hanya dari segi mobilitas tetapi juga dalam aspek sosial dan ekonomi masyarakat. Beberapa manfaat utama yang diprediksi antara lain:
- Peningkatan Akses Transportasi: Warga yang selama ini bergantung pada moda transportasi darat akan memiliki alternatif murah dan efisien.
- Revitalisasi Pariwisata Lokal: Jalur kereta menuju destinasi wisata seperti Ciwidey atau Cikajang akan menghidupkan kembali potensi pariwisata.
- Penguatan Ekonomi Daerah: Akses transportasi yang lancar mendukung distribusi hasil pertanian, perdagangan lokal, dan pertumbuhan UMKM.
- Penciptaan Lapangan Kerja: Proyek reaktivasi ini akan membuka peluang kerja di sektor konstruksi, perkeretaapian, hingga pariwisata.