POSKOTA.CO.ID - Aplikasi WA IDN kini ramai diperbincangkan sebagai salah satu platform yang diklaim mampu menghasilkan uang hanya dengan menyewakan akun WhatsApp pribadi. Jika dibandingkan secara visual dan fungsional, aplikasi ini memiliki kemiripan yang sangat mencolok dengan aplikasi Go Share—yang sebelumnya juga dikenal karena sistem kerja serupa.
Tampilan antarmuka, susunan menu, hingga jenis tugas dalam aplikasi WA IDN hampir identik dengan Go Share. Dugaan kuat pun muncul bahwa kedua aplikasi ini dikembangkan oleh developer yang sama, meskipun dirilis dengan nama berbeda.
Sejumlah pengguna yang pernah menggunakan Go Share bahkan menyatakan bahwa pengalaman mereka di WA IDN terasa seperti deja vu digital.
Bagaimana Cara Kerja WA IDN dan Go Share?
WA IDN dan Go Share bekerja dengan prinsip sederhana pengguna menyewakan akun WhatsApp mereka ke sistem aplikasi. Dalam proses ini, pengguna diharuskan menghubungkan akun WhatsApp pribadi ke dalam aplikasi. Setelah berhasil terhubung, sistem akan mulai menggunakan akun tersebut untuk melakukan sejumlah aktivitas promosi.
Jenis tugas yang ditawarkan dalam aplikasi ini umumnya meliputi:
- Tugas waktu (time task): Pengguna mendapat imbalan dalam kurun waktu tertentu.
- Tugas akun WhatsApp online: Aplikasi mengakses akun yang sedang aktif.
- Tugas undangan: Pengguna mendapatkan bonus ketika berhasil mengundang teman.
Imbalan yang dijanjikan berkisar antara Rp10.000 hingga Rp15.400 per tugas, tergantung durasi dan kompleksitasnya.
Potensi Risiko yang Mengintai
Meskipun WA IDN tidak meminta deposit dana dari pengguna dan benar-benar memberikan bayaran sebagai imbal hasil tugas, ada bahaya tersembunyi yang wajib diwaspadai. Di antaranya:
1. Penyalahgunaan Akun WhatsApp
Dengan mengizinkan aplikasi mengakses akun WhatsApp, pengguna memberikan kendali kepada sistem yang tidak diketahui kredibilitasnya.
Aplikasi mengklaim bahwa akun digunakan untuk keperluan promosi, namun tidak menutup kemungkinan akun dimanfaatkan untuk spam, penyebaran konten ilegal, atau bahkan penipuan digital.
2. Risiko Pemblokiran Permanen oleh WhatsApp
Meta, selaku pemilik WhatsApp, sangat ketat dalam mengatur penggunaan akun untuk aktivitas yang tidak sesuai dengan ketentuan layanan.