Menurut penjelasan Ustadz Derry dalam salah satu unggahan TikTok @williesalim, unta tidak tersedia secara umum di Indonesia.
Oleh karena itu, proses pembelian harus dilakukan dari negara lain, dengan Malaysia sebagai lokasi terdekat yang memungkinkan.
Sesampainya di Malaysia, proses pembelian melibatkan komunikasi dengan importir unta yang biasa mengirim hewan dari Australia ke Malaysia dan Indonesia.
Harga yang ditawarkan untuk satu ekor unta berkisar RM29.000 atau sekitar Rp111 juta, dengan biaya tersebut sudah termasuk proses pengangkutan dan dokumentasi ke Indonesia.
Willie Salim pun setuju untuk membeli tiga ekor unta, sehingga total biaya yang dikeluarkan diperkirakan mencapai lebih dari Rp330 juta.
Angka tersebut tentu bukan nominal yang kecil, namun sebanding dengan nilai amal dan kemanfaatan sosial dari ibadah kurban yang ia laksanakan.
Dalam Islam, unta bahkan disebut sebagai hewan kurban yang paling afdal dalam skala hewan besar. Seekor unta dapat mewakili kurban untuk tujuh orang, sebagaimana halnya seekor sapi.
Unta juga kerap disebut dalam sejarah dan hadis sebagai simbol kekayaan dan ketulusan dalam berkurban.
Namun demikian, kurban unta tentu memerlukan perhatian ekstra, baik dari sisi logistik, pengangkutan, maupun syarat pemotongan.
Maka dari itu, kolaborasi Willie Salim dengan tokoh agama seperti Ustadz Derry menjadi sangat penting agar proses berjalan sesuai tuntunan syariat.