Baca Juga: Obrolan Warteg: Lebih Terhormat Mundur, Ketimbang Dimundurkan
"Yang repot para pemasok kebutuhan hotel dan restoran seperti hasil pertanian, perkebunan dan peternakan, mereka kehilangan pasokan karena hotel memutus atau mengurangi order," kata mas Bro.
"Kalau hotel sepi, restoran juga sepi, penghasilan merosot, ujungnya karyawan di PHK. Pengangguran bertambah," kata Heri.
"Kabarnya tempat wisata juga ikutan sepi, karena adanya larangan bagi sekolah dan kantor- kantor pemerintah mengadakan acara piknik dan sejenisnya," kata Yudi.
"Kalau tempat wisata sepi pengunjung, sektor perekonomian rakyat seperti produk UMKM, industri rumahan, kuliner lokal ikut terkena imbasnya," jelas Heri.
"Terus bagaimana mengatasinya agar penduduk desa juga ikutan kecipratan rezeki dari kota?," tanya Yudi.
"Rapat di hotel, restoran dan acara piknik hendaknya jangan sama sekali disetop. Diadakan sesuai kebutuhan, tidak untuk hura -hura," kata Yudi.
Baca Juga: Obrolan Warteg: Badai Menghadang, Tetap Tenang
"Pemerintah harus memikirkan hotel dan restoran yang hidup dari agenda meeting, incentive, convention, dan exhibition (MICE) seperti dikatakan Mendagri," kata mas Bro.
"Hotel dan restoran memiliki rantai pasok yang luas, mulai dari produsen pemasok, distributor hingga petani yang mengandalkan penghasilan dari hasil tanaman dan kebunnya," urai Heri. (Joko Lestari)