Pemerintah pusat, daerah, serta masyarakat diminta untuk bersinergi. MPR RI menekankan bahwa penanganan pandemi tidak bisa dilakukan secara parsial.
Kolaborasi nasional yang melibatkan sektor kesehatan, pendidikan, hingga sektor ekonomi menjadi langkah strategis yang dibutuhkan untuk mencegah penyebaran lebih luas dan menjaga stabilitas kehidupan sosial.
Dr. Cashtri Meher, Ketua Protokol Kesehatan DPP Partai NasDem, menambahkan bahwa peningkatan kembali disiplin protokol kesehatan merupakan tindakan preventif yang efektif. Ia menyerukan agar masyarakat tidak menganggap remeh ancaman ini.
Baca Juga: 38 Orang di Jakarta Positif Covid-19 Varian Baru, Ketahui Gejala dan Cara Antisipasinya
"Kolaborasi aktif antara pemerintah dan warga menjadi fondasi dalam membangun kembali budaya disiplin kesehatan," tegasnya.
Hal senada diungkapkan oleh anggota Komisi IX DPR RI, Nafa Urbach. Ia menyoroti pentingnya edukasi risiko serta pemahaman masyarakat mengenai etika kesehatan publik.
"Etika sederhana seperti menutup mulut saat batuk atau menjaga jarak ketika sakit bisa menurunkan risiko penularan secara signifikan," katanya.
Sebagai langkah konkrit, sejumlah strategi edukatif mulai digulirkan. Sekolah, pasar, tempat ibadah, dan fasilitas umum lainnya menjadi sasaran utama kampanye protokol kesehatan.
Baca Juga: Dinkes Jabar Akui Stok Vaksin Covid-19 Habis, Ini Langkah Antisipasinya
Pemerintah daerah diminta untuk aktif mendistribusikan informasi serta menyediakan fasilitas sanitasi yang memadai.
Direktur Penyakit Menular Kementerian Kesehatan, Ina Agustina Isturini, menyatakan bahwa masyarakat harus meningkatkan imunitas tubuh melalui gizi seimbang, istirahat cukup, dan gaya hidup aktif.
Ia juga mengingatkan pentingnya vaksinasi booster bagi kelompok rentan dan tenaga kesehatan.