POSKOTA.CO.ID - Menjelang bergulirnya kompetisi Liga 1 Indonesia musim 2025/2026, Persija Jakarta kembali menjadi sorotan publik. Klub berjuluk Macan Kemayoran ini tengah melakukan transformasi besar-besaran, baik dari sisi manajemen maupun komposisi pemain.
Perubahan ini menjadi sinyal kuat bahwa Persija tengah berambisi untuk tampil lebih kompetitif dan berprestasi lebih tinggi dari musim sebelumnya.
Delapan Pemain Dilepas: Sinyal Revolusi Skuad
Persija Jakarta telah mengumumkan perpisahan dengan delapan pemain utama, baik lokal maupun asing. Dari jajaran pemain lokal, nama-nama seperti Syahrian Abimanyu, Muhammad Ferarri, dan Resky Fandi telah resmi berpisah. Ketiganya adalah sosok penting dalam skuad beberapa musim terakhir.
Baca Juga: Tips Hilangkan Iklan yang Muncul di HP Samsung Tanpa Apk Tambahan
Abimanyu, yang telah memperkuat Persija selama lebih dari tiga musim, mencatatkan 78 penampilan dan menyumbang dua gol.
Sementara itu, lima pemain asing juga tak lagi dipertahankan. Mereka adalah Marko Simic (Kroasia), Ondrej Kudela (Ceko), Maciej Gajos (Polandia), Ramon Bueno (Spanyol), dan Pablo Andrade (Brasil). Kudela, sebagai bek tengah, tampil solid dengan 82 pertandingan dan enam gol.
Gajos mencetak delapan gol dalam 58 laga selama dua musim, sedangkan Ramon dan Pablo masing-masing tampil dalam 28 dan 15 pertandingan pada musim 2024/2025.
Langkah ini menunjukkan komitmen manajemen untuk membentuk fondasi baru bagi tim. Pelepasan pemain kunci ini membuka ruang untuk hadirnya talenta segar dan berkelas, termasuk pemain diaspora seperti Thom Haye.
Thom Haye: Gelandang Timnas yang Dirumorkan Gabung Persija
Nama Thom Haye mencuat sebagai target utama Persija. Gelandang yang memperkuat Timnas Indonesia dan bermain di Eredivisie Belanda bersama Almere City ini disebut telah menjalin kesepakatan lisan dengan manajemen Persija Jakarta. Kabar ini beredar luas melalui akun fanbase @tribunbolajkt pada 30 Mei 2025.
Namun, proses finalisasi transfer masih menunggu persetujuan dari PSSI, karena setiap pemain diaspora memerlukan restu federasi sebelum bergabung ke Liga Indonesia.
Jika benar terealisasi, kehadiran Haye akan menjadi tambahan yang signifikan untuk lini tengah Persija yang saat ini tengah dibenahi.
Thom Haye dikenal sebagai gelandang box-to-box dengan kemampuan membaca permainan, distribusi bola yang presisi, serta insting mencetak gol dari lini kedua. Kualitas ini dinilai cocok dengan filosofi pelatih baru Persija, Mauricio Souza.
Mauricio Souza: Strategi Baru dari Brasil
Sebagai bagian dari restrukturisasi tim, Persija Jakarta juga menunjuk pelatih anyar, Mauricio Souza. Pelatih asal Brasil ini sebelumnya sukses membawa Madura United ke final Championship Series Liga 1 musim 2023/2024. Gaya melatihnya yang ofensif dan adaptif menjadi daya tarik tersendiri bagi Persija.
Souza dikenal memiliki pendekatan taktis yang fleksibel dan berorientasi pada penguasaan bola serta intensitas tinggi.
Untuk mendukung strateginya, ia membutuhkan pemain yang disiplin, berkualitas teknis tinggi, dan memiliki mobilitas mumpuni kriteria yang dipenuhi oleh Thom Haye.
Pergantian Manajer: Ardhi Tjahjoko Kembali ke Persija
Tidak hanya pada sisi teknis, manajemen Persija juga melakukan rotasi kepemimpinan. Bambang Pamungkas secara resmi digantikan oleh Ardhi Tjahjoko sebagai manajer tim pada 30 Mei 2025.
Ardhi bukan sosok baru bagi Persija. Ia pernah memimpin klub ini pada periode 2017–2020, termasuk saat meraih treble winner pada tahun 2018.
Direktur Persija, Mohamad Prapanca, menegaskan bahwa pemilihan Ardhi sebagai manajer dilakukan dengan pertimbangan matang. Ardhi diharapkan dapat bersinergi dengan Mauricio Souza dalam mengawal transformasi tim dan membawa Persija ke jalur juara.
Baca Juga: Pinjol Legal! 3 Rekomendasi Aplikasi Terdaftar dan Diawasi OJK
Dukungan Pemerintah dan Antusiasme Suporter
Langkah serius Persija Jakarta turut mendapat dukungan dari pemerintah daerah. Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung dan Rano Karno, bahkan sempat bertemu dengan pemain dan staf Persija pada 10 April 2025.
Pertemuan ini menjadi simbol komitmen pemerintah terhadap pengembangan olahraga, khususnya sepak bola ibu kota.
Para suporter, terutama The Jakmania, menyambut antusias perubahan yang dilakukan Persija. Ekspektasi tinggi kini disematkan kepada manajemen dan pemain baru, dengan harapan besar bahwa musim 2025/2026 akan menjadi titik balik kebangkitan klub kebanggaan ibu kota ini.
Dengan perombakan besar-besaran yang dilakukan, baik dari sisi pemain, pelatih, hingga manajemen, Persija Jakarta menunjukkan keseriusannya menyambut musim baru Liga 1.
Kehadiran Thom Haye, jika resmi bergabung, bisa menjadi katalisator perubahan di lini tengah. Kombinasi antara taktik Mauricio Souza dan pengalaman Ardhi Tjahjoko bisa menghadirkan formula baru dalam mengejar prestasi.
Musim 2025/2026 akan menjadi babak baru bagi Persija, yang tidak hanya ingin bangkit, tetapi juga kembali mendominasi panggung sepak bola nasional.