POSKOTA.CO.ID – Penagihan utang dari pinjaman online (pinjol) seringkali memicu kecemasan, terutama ketika debt collector (DC) mulai menghubungi lewat telepon atau WhatsApp.
Namun, penting untuk memahami bahwa mengabaikan bukan solusi, tapi tak berarti Anda harus tunduk pada semua bentuk ancaman.
Menurut edukator keuangan dan pengamat fintech, Hendra Setyo, menghadapi DC sebaiknya dilakukan dengan kepala dingin dan pemahaman yang tepat.
Oleh karena itu, simak terus artikel ini sampai selesai untuk mengetahui tips dan informasi selengkapnya.
Baca Juga: Terlilit Utang Pinjol? Pengamat Sarankan Lakukan Hal-Hal Ini, Simak Selengkapnya
Ancaman Penagihan yang Membuat Panik
“Banyak sekali yang diancam kalau misalnya tidak merespon pihak-pihak DC seperti itu,” ujar Hendra dalam kanal YouTube Fintech ID, dikutip oleh Poskota pada Kamis, 29 Mei 2025.
Ia mencontohkan bagaimana debt collector bisa berkata, "Ini DC-nya, tidak ada yang merespon," yang kemudian disusul dengan ancaman hukum, seperti dianggap kabur, membawa lari uang, bahkan terancam penjara.
Ancaman seperti itu bisa membuat orang awam panik dan bingung harus bertindak bagaimana.
Namun, penting untuk diketahui bahwa tidak semua ancaman tersebut sah secara hukum, apalagi bila belum melalui proses hukum yang resmi.
Baca Juga: Cara Ajukan Pinjaman Tunai SPinjam di Shopee, Pinjol Tanpa Jaminan Cepat Cair
Apa yang Terjadi jika Mengabaikan Telepon DC?
Menurut Hendra, bila seseorang mengabaikan telepon atau pesan dari DC, mereka akan makin intens dalam mencari cara untuk menghubungi debitur.
“Mereka pasti akan mencari segala cara agar tetap bisa mengontak kalian,” jelasnya.
Lebih jauh, Hendra mengingatkan agar jangan memblokir nomor DC. Bukan karena harus terus berinteraksi, tapi agar tidak menimbulkan kesan bahwa Anda kabur dari tanggung jawab.
Hal ini penting karena bisa menjadi bukti bahwa Anda tetap terbuka untuk menyelesaikan utang tersebut.
Haruskah Merespons? Ini Jawaban Bijaknya
Apakah harus merespons setiap kali DC menghubungi? Tidak. Namun, menurut Hendra, sebaiknya tetap memberikan respons minimal satu kali saja sebagai bentuk itikad baik.
“Saran saya cukup sekali saja merespon, sekali dua kali itu cukup,” ungkapnya. Dalam komunikasi tersebut, sampaikan bahwa Anda tidak lari, dan sedang berusaha menyelesaikan kewajiban finansial Anda. Hal ini penting agar tidak disalahartikan sebagai tindakan menghindar.
Anda juga bisa:
- Merekam percakapan atau menyimpan bukti chat,
- Menyatakan niat membayar walau membutuhkan waktu,
- Menggunakan bukti ini jika suatu saat perlu klarifikasi hukum.
Baca Juga: Benarkah Reset HP Bisa Mencegah Pelacakan Lokasi oleh Pinjol Ilegal? Ini Faktanya
Apakah Bisa Dipenjara karena Tidak Merespons?
Hendra dengan tegas menyatakan bahwa tidak ada dasar hukum yang menyatakan seseorang bisa langsung dipenjara hanya karena tidak menjawab telepon debt collector.
“Jawabannya tidak, karena itu adalah hak kalian mau merespon atau tidak,” tegasnya.