POSKOTA.CO.ID - Di tengah maraknya penggunaan pinjaman online (pinjol), banyak nasabah yang kerap bertanya-tanya: mengapa debt collector (DC) jarang mendatangi rumah meski mereka menunggak pembayaran?
Hal ini ternyata dipengaruhi oleh sejumlah faktor, mulai dari kebijakan perusahaan hingga pertimbangan efisiensi operasional.
Beberapa nasabah justru merasa "aman" ketika tidak didatangi debt collector lapangan, meski sebenarnya hal ini bisa menjadi bumerang bagi riwayat kredit mereka.
Namun, di sisi lain, ada pula yang khawatir akan munculnya tekanan psikologis jika suatu saat DC benar-benar muncul di depan pintu rumah.
Baca Juga: DC Pinjol Boleh Sita HP Nasabah Saat Gagal Bayar? Begini Penjelasannya
Lantas, apa sebenarnya alasan di balik minimnya aksi penagihan langsung ke rumah oleh debt collector DC pinjol? Berikut penjelasan lengkapnya berdasarkan analisis praktisi dan kebijakan industri fintech.
Kebijakan Perusahaan yang Melarang DC Lapangan
Tidak semua perusahaan pinjol menggunakan jasa debt collector DC lapangan. Beberapa bahkan memilih menghapus sistem penagihan fisik sama sekali.
Hal ini dilakukan sebagai bentuk komitmen terhadap kebijakan internal atau untuk menghindari citra negatif di masyarakat.
"Beberapa penyedia pinjaman online lebih memprioritaskan penagihan melalui telepon atau pesan, tanpa perlu mengirim DC ke rumah nasabah," jelas seorang praktisi fintech.
Biaya Operasional yang Tinggi
Mengirim agen DC ke lapangan memerlukan biaya tidak sedikit, mulai dari transportasi hingga risiko konflik yang mungkin terjadi. Untuk menekan pengeluaran, banyak perusahaan beralih ke penagihan digital melalui call center, email, atau notifikasi aplikasi.
Baca Juga: Waspada Ajakan Stop Bayar Pinjol, Begini Penjelasannya