POSKOTA.CO.ID — Kementerian Pertanian memperkuat kelembagaan petani dengan mengembangkan model korporasi. Langkah ini bertujuan agar usaha tani tidak lagi bersifat individu, melainkan dikelola secara kolektif dan profesional.
Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, menegaskan komitmen pemerintah dalam transformasi pertanian nasional. Ia meyakini pengelolaan berbasis klaster dan teknologi mampu meningkatkan produktivitas petani.
“Perubahan signifikan di wilayah tersebut terjadi berkat transformasi dari model pertanian skala kecil yang dikelola keluarga menjadi pengelolaan skala besar berbasis korporasi,” ujarnya, Senin, 25 Mei 2025.
Korporasi petani dipandang sebagai solusi untuk memperkuat kelembagaan dan meningkatkan daya saing sektor pertanian. Transformasi ini diarahkan agar petani bisa menjangkau pasar modern dengan efisiensi yang lebih tinggi.
Kepala BPPSDMP, Idha Widi Arsanti, menyatakan bahwa sinergi multipihak sangat penting untuk mencapai swasembada pangan. Ia yakin kolaborasi lintas sektor akan membawa hasil nyata bagi petani.
Baca Juga: KABAR GEMBIRA! Saldo Bansos KJMU Periode Januari-Juni 2025 Sudah Cair, Cek Jumlah Dana yang Diterima
"Kementan telah meluncurkan program-program andalannya guna mencapai target tersebut,” kata Idha dalam keterangannya.
Salah satu program unggulan yang diluncurkan adalah YESS (Youth Entrepreneurship and Employment Support Services). Hingga 2024, program ini telah membentuk 13 korporasi petani milenial di empat provinsi.
Program YESS menyasar petani muda agar mereka mampu membangun usaha tani kolektif yang berorientasi pada keuntungan. Empat provinsi penerima manfaat adalah Jawa Barat, Jawa Timur, Kalimantan Selatan, dan Sulawesi Selatan.
“Korporasi petani menjadi jalan tengah antara penguatan kelembagaan dan peningkatan kapasitas bisnis,” jelas Muhammad Amin, Direktur Program YESS. “Ini bukan hanya soal bertani, tetapi soal membangun model usaha tani kolektif yang berorientasi profit.”
Baca Juga: Ini Aturan Penting yang Wajib Dipahami! Debt Collector Pinjol Dilarang Menyita Barang?