“Saya membaca berita bahwa kades Cikahuripan yang bernama Jaro Midun menjaminkan STNK mobilnya untuk jaminan bagi keluarga pasien yang dirawat di RSUD Palabuhanratu,” ujar KDM.
Lebih lanjut, Kang Dedi menyampaikan bahwa Pemerintah Provinsi Jawa Barat siap membantu kebutuhan hidup sehari-hari pasien dan keluarganya. Ini menjadi bentuk sinergi antara pemerintah desa dan provinsi dalam menjawab krisis sosial yang terjadi di masyarakat.
Profil Singkat Jaro Midun
Heri Suryana adalah Kepala Desa Cikahuripan, sebuah desa yang berada di kawasan Kabupaten Sukabumi. Selain dikenal di lingkungan lokal sebagai pemimpin yang merakyat, Jaro Midun ternyata juga aktif di berbagai platform media sosial.
Ia mengelola akun TikTok dengan nama pengguna @herisuryanaofficial, serta memiliki kanal YouTube bernama @Kang Midun (Heri Suryana). Di Instagram, ia diduga menggunakan nama akun yang sama.
Kehadirannya di media sosial menunjukkan bahwa Jaro Midun paham betul pentingnya komunikasi dua arah antara pemimpin dan masyarakat, terutama dalam era digital.
Reaksi Netizen: “Kades Panutan”
Video dan unggahan tentang Jaro Midun mendapat sambutan luas dari publik. Di TikTok, akun pribadinya dibanjiri komentar positif dari para netizen. Banyak yang mengaku tersentuh dan mengagumi ketulusan yang ditunjukkan oleh sang kepala desa.
Berikut beberapa komentar netizen:
“Kades yang perlu dicontoh. Selanjutnya SOP rumah sakit harus dievaluasi oleh pemerintah daerah setempat.” — @Tarurus71
“Masya Allah, beruntung punya kades yang peduli.” — @Leninurh1021
Komentar-komentar seperti ini menegaskan bahwa masyarakat kini merindukan pemimpin dengan jiwa sosial yang tinggi dan berani mengambil tindakan langsung untuk menyelesaikan masalah, bukan hanya mengandalkan prosedur birokrasi yang panjang.
Baca Juga: Gratis Skin dan Bundle Keren! Klaim Daftar Kode Redeem FF Terbaru Hari Ini 28 Mei 2025
Pelajaran Moral dan Isu Sistemik
Aksi Jaro Midun membuka tabir akan lemahnya sistem jaminan sosial bagi masyarakat miskin, terutama di sektor kesehatan. Tidak semua warga memiliki akses pada layanan seperti BPJS atau KIS, dan tidak sedikit yang akhirnya menunda pengobatan karena tidak mampu membayar.