Jual Rumah demi Kontrakan, Warga Bekasi Tertipu Ratusan Juta: Saya Ingin Dia Dipenjara

Senin 14 Jul 2025, 07:30 WIB
Laksmianti, 52 tahun, warga Rawabebek, Kecamatan Bekasi Barat, Kota Bekasi harus menelan pil pahit setelah menjadi korban penipuan kontrakan bodong. Ia mengalami kerugian hingga Rp 135 juta rupiah. (Sumber: Poskota/Nurpini Aulia Rapika)

Laksmianti, 52 tahun, warga Rawabebek, Kecamatan Bekasi Barat, Kota Bekasi harus menelan pil pahit setelah menjadi korban penipuan kontrakan bodong. Ia mengalami kerugian hingga Rp 135 juta rupiah. (Sumber: Poskota/Nurpini Aulia Rapika)

BEKASI BARAT, POSKOTA.CO.ID – Laksmianti, 52 tahun, warga Rawabebek, Bekasi Barat, harus menelan pil pahit setelah tertipu dalam transaksi jual beli kontrakan.

Uang Rp135 juta yang ia bayarkan untuk dua unit kontrakan dan kios di Jalan Nurul Iman No. 89, Kelurahan Jakasampurna, kini raib tanpa kejelasan.

"Awalnya saya lihat iklan kontrakan di Facebook lewat akun Ibu Yurike. Kami janjian ketemu langsung di rumah Bu Karsih. Saat itu saya langsung kasih DP Rp5 juta, dan katanya Yurike dapat fee Rp1 juta. Ada notarisnya juga waktu itu,” ungkap Laksmianti kepada Poskota, Minggu, 13 Juli 2025.

Transaksi selanjutnya dilakukan di beberapa lokasi, termasuk rumah yang disebut sebagai milik notaris bernama Opik.

Di sana, Laksmianti menyerahkan uang Rp75 juta. Kemudian, ia kembali mengirimkan Rp20 juta di rumah makan, Rp20 juta lagi di rumah Karsih, dan Rp3,5 juta melalui transfer ke rekening anak pelaku.

“Total kerugian saya Rp135 juta,” ucapnya lirih.

Baca Juga: Gudang Rongsokan di Bekasi Terbakar Hebat

Kecurigaan muncul saat proses tanda tangan Akta Jual Beli (AJB). Dokumen yang diberikan hanya salinan, bukan asli. Namun, karena diyakinkan pelaku yang mengaku notaris, Laksmianti tetap menandatanganinya.

“Tanda tangan AJB itu saya lakukan di rumah Pak Opik. Ada suaminya Bu Karsih, Yurike, dan saya. Tapi dokumennya hanya fotokopian. Mereka bilang sekarang memang begitu, katanya print komputer. Tapi sampai Lebaran kemarin AJB belum juga saya terima,” terangnya.

Kecurigaan Laksmianti memuncak saat pelaku tiba-tiba ingin membatalkan transaksi. Namun, ia menolak karena sudah mengeluarkan uang ratusan juta rupiah.

“Saya nggak mau dibatalkan. Tapi dia yang ngomong begitu sebelum Lebaran. Terakhir saya transfer Rp3,5 juta lewat rekening anaknya,” katanya.


Berita Terkait


News Update