Meskipun tidak terlibat langsung dalam peristiwa kecelakaan, kedekatannya dengan tersangka dan unggahannya yang dinilai tidak sensitif menimbulkan gelombang kritik yang luar biasa di media sosial.
Respons Publik dan Permintaan Maaf
Akibat tekanan dari masyarakat, Marshanda akhirnya mengeluarkan pernyataan permintaan maaf secara terbuka.
Dalam pernyataannya, ia mengakui kesalahan atas unggahan yang tidak pantas dan menyatakan bahwa ia tidak bermaksud meremehkan kejadian tragis tersebut.
Namun, permintaan maaf tersebut tidak langsung meredakan kemarahan publik. Sebagian besar warganet menilai bahwa permintaan maaf itu hanya reaksi terhadap tekanan publik dan bukan berasal dari kesadaran moral.
Tuntutan Keadilan untuk Argo Ericko
Berbagai elemen masyarakat, termasuk mahasiswa dan organisasi kepemudaan, mendesak pihak kepolisian dan pemerintah untuk mengusut tuntas kasus ini.
untutan tidak hanya ditujukan kepada pengemudi, tetapi juga kepada siapa pun yang dianggap memiliki peran atau pengaruh yang dapat memperkeruh proses hukum.
Aksi solidaritas untuk Argo digelar di kampus UGM sebagai bentuk penghormatan sekaligus desakan agar keadilan ditegakkan tanpa pandang bulu.
Baca Juga: Cara Membuka Handphone Android yang Terkunci dengan Mudah dan Aman
Fenomena Sosial Media dan Sensitivitas Publik
Kasus ini menjadi contoh nyata bagaimana media sosial dapat memperbesar dampak suatu peristiwa, tidak hanya dari sisi pemberitaan tetapi juga dari reaksi emosional masyarakat.
ecepatan informasi yang menyebar membuat publik dapat dengan mudah memberikan penilaian, bahkan sebelum proses hukum selesai.
Salah satu pelajaran penting dari insiden ini adalah pentingnya etika digital, terutama dalam menyikapi tragedi yang melibatkan nyawa manusia. Unggahan yang tidak sensitif dapat memperburuk keadaan dan bahkan menimbulkan tekanan sosial yang berat kepada pihak yang terlibat.
Peristiwa yang menimpa Argo Ericko Achfandi bukan hanya tentang kecelakaan lalu lintas, tetapi juga mencerminkan dinamika sosial, penegakan hukum, dan budaya digital di Indonesia saat ini.