Di tengah situasi sulit tersebut, muncul pula harapan agar pemerintah melalui Kementerian Ketenagakerjaan dan Dinas Tenaga Kerja setempat segera memberikan bantuan pendampingan.
Misalnya seperti program pelatihan ulang (reskilling) dan fasilitasi penempatan kerja baru bagi para mantan pekerja Maruwa.
Selain itu, peristiwa ini mendorong diskusi mengenai pentingnya diversifikasi rantai pasokan untuk menghindari ketergantungan pada satu negara atau mitra saja.
Banyak pelaku industri menilai bahwa kejadian ini bisa menjadi pelajaran penting dalam strategi produksi masa depan.
Sebagai bagian dari perusahaan grup Maruwa Co., Ltd yang berbasis di Jepang, PT Maruwa Indonesia semula menjadi contoh keberhasilan investasi asing di sektor manufaktur elektronik nasional.
Namun krisis logistik global yang belum pulih pascapandemi, ditambah tensi geopolitik di kawasan Asia Tenggara, memperlihatkan betapa rentannya sistem produksi global saat ini.