POSKOTA.CO.ID - Didirikan pada Maret 1999, PT Maruwa Indonesia adalah anak perusahaan dari Maruwa Co., Ltd. Jepang, yang bergerak di bidang manufaktur elektronik, khususnya Flexible Printed Circuits (FPC).
FPC adalah komponen penting dalam perangkat elektronik modern seperti smartphone, laptop, dan kamera digital, yang memerlukan konektivitas fleksibel dan efisiensi ruang.
Perusahaan ini berlokasi di Kawasan Bintang Industri II, Tanjung Uncang, Batam, dan memiliki sekitar 700 karyawan sebelum penutupan.
Baca Juga: Main Game 1 Jam Bisa Dapat Saldo DANA Senilai Rp1,5 Juta, Langsung Masuk E-Wallet Tanpa Modal!
Penyebab Penutupan Mendadak
Penutupan PT Maruwa Indonesia disebabkan oleh terhentinya pasokan bahan baku utama dari pemasok di Malaysia, yang menyumbang sekitar 46% dari total impor perusahaan.
Gangguan ini menyebabkan penghentian produksi secara bertahap sejak awal April 2025, hingga akhirnya operasi dihentikan total tanpa pemberitahuan formal kepada karyawan.
Dampak terhadap Karyawan
Sebanyak 205 karyawan menghadapi ketidakpastian akibat penutupan mendadak ini. Banyak dari mereka telah bekerja lebih dari satu dekade di perusahaan tersebut.
Hingga saat ini, belum ada kejelasan mengenai pembayaran gaji terakhir, uang lembur, dan pesangon. Serikat buruh mendesak Dinas Ketenagakerjaan Kota Batam untuk memediasi antara manajemen dan pekerja guna memastikan hak-hak normatif karyawan terpenuhi.
Ketergantungan pada Pasokan Luar Negeri
Kasus PT Maruwa Indonesia menyoroti risiko ketergantungan industri manufaktur Indonesia pada pasokan bahan baku dari luar negeri.
Selain Malaysia, perusahaan ini juga mengimpor bahan baku dari Jepang (39,59%), Singapura (5,78%), dan negara lain. Gangguan pada salah satu pemasok utama dapat menyebabkan disrupsi signifikan dalam operasi produksi.
Tren Penutupan Pabrik di Indonesia
Penutupan PT Maruwa Indonesia bukanlah kasus tunggal. Pada kuartal pertama 2025, sebanyak 38 pabrik di Indonesia tutup, menyebabkan pemutusan hubungan kerja massal.