Faktor-faktor seperti krisis bahan baku, persaingan yang ketat, dan relokasi pabrik ke negara lain menjadi penyebab utama.
Urgensi Diversifikasi Rantai Pasok
Untuk mengurangi risiko serupa di masa depan, industri manufaktur Indonesia perlu mendiversifikasi sumber bahan baku dan memperkuat rantai pasok domestik.
Langkah ini dapat melibatkan pengembangan industri hulu dalam negeri, peningkatan kapasitas produksi bahan baku lokal, dan kerja sama dengan pemasok dari berbagai negara untuk mengurangi ketergantungan pada satu sumber.
Baca Juga: Main Game 1 Jam Bisa Dapat Saldo DANA Senilai Rp1,5 Juta, Langsung Masuk E-Wallet Tanpa Modal!
Perlindungan Tenaga Kerja
Kasus ini juga menyoroti perlunya penguatan regulasi ketenagakerjaan untuk melindungi pekerja dari dampak penutupan perusahaan secara mendadak.
Pemerintah perlu memastikan bahwa perusahaan memenuhi kewajiban mereka terhadap karyawan, termasuk pembayaran gaji, pesangon, dan hak-hak lainnya, serta menyediakan mekanisme mediasi yang efektif dalam situasi krisis.
Penutupan mendadak PT Maruwa Indonesia menjadi peringatan bagi industri manufaktur Indonesia tentang pentingnya diversifikasi rantai pasok dan perlindungan tenaga kerja.
Langkah-langkah strategis diperlukan untuk memastikan keberlanjutan industri dan kesejahteraan pekerja di tengah dinamika ekonomi global.