Marvel Resmi Tunda 'Avengers: Doomsday' ke 2026, Penggemar Khawatir Era Kejayaan MCU Berakhir

Minggu 25 Mei 2025, 09:33 WIB
Penundaan Film Marvel Avengers 2026-2027 – Strategi Ulang atau Tanda Krisis MCU? (Sumber: Dok/Marvel)

Penundaan Film Marvel Avengers 2026-2027 – Strategi Ulang atau Tanda Krisis MCU? (Sumber: Dok/Marvel)

Menariknya, penundaan ini terjadi bersamaan dengan penghapusan tiga tanggal rilis film Marvel dari kalender resmi Disney.

Langkah ini memunculkan spekulasi di kalangan analis industri dan pengamat budaya pop: Apakah ini sinyal akan adanya soft reboot atau bahkan hard reboot MCU?

Beberapa pihak menduga bahwa Disney tengah menyusun strategi untuk merombak ulang struktur naratif besar MCU guna mengembalikan kejayaannya, terutama dalam menghadapi tekanan dari franchise besar lain seperti DC Extended Universe (DCEU) dan Star Wars.

Kemungkinan hadirnya karakter baru atau kembalinya wajah lama seperti Iron Man dan Steve Rogers (dalam bentuk multiverse) pun ramai diperbincangkan.

Konteks Pasca-Endgame dan Tantangan Narasi MCU

Setelah penayangan Avengers: Endgame (2019), Marvel menghadapi tantangan besar: mempertahankan momentum tanpa kehadiran para karakter ikonik seperti Tony Stark dan Steve Rogers.

Fase 4 memperkenalkan banyak karakter dan cerita baru, namun banyak yang menilai transisi tersebut terasa terburu-buru dan tidak cukup terintegrasi.

Film seperti Eternals, Thor: Love and Thunder, dan Ant-Man and the Wasp: Quantumania menerima sambutan yang beragam.

Di sisi lain, serial seperti WandaVision dan Loki memang memperkaya dunia MCU, namun belum cukup kuat untuk mengisi kekosongan emosional yang ditinggalkan oleh para Avengers pendahulu.

Kompetisi Ketat di Ranah Superhero Global

MCU kini bukan satu-satunya raja di genre superhero. Warner Bros. melalui DC Studios juga tengah melakukan restrukturisasi di bawah kepemimpinan James Gunn dengan pendekatan yang lebih segar dan terencana.

Sementara itu, franchise seperti The Boys dan Invincible dari Amazon Prime memperkenalkan pendekatan yang lebih gelap dan satir terhadap genre ini, menggeser selera sebagian penonton.

Disney sebagai induk dari Marvel pun harus berbagi perhatian terhadap waralaba lain seperti Star Wars dan proyek-proyek animasi Pixar, sehingga sumber daya dan jadwal produksi menjadi sangat padat.

Baca Juga: Atalia Praratya Ngaku Sudah Alami Berbagai Cobaan Hidup hingga Pasrah: Rela Diapain Aja

Pandangan Optimis: Harapan akan Kebangkitan MCU


Berita Terkait


News Update