Pramono Anung Siagakan Pompa Hadapi Cuaca Ekstrem di Jakarta

Sabtu 24 Mei 2025, 06:46 WIB
Ilustrasi cuaca ekstrem hingga 26 Mei 2025. (Poskota/Ahmad Tri Hawaari)

Ilustrasi cuaca ekstrem hingga 26 Mei 2025. (Poskota/Ahmad Tri Hawaari)

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID – Gubernur Jakarta Pramono Anung memerintahkan Dinas Sumber Daya Air dan instansi terkait bersiap menghadapi potensi cuaca ekstrem hingga 26 Mei 2025, sesuai prediksi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).

"Saya sudah meminta kepada Kepala Sumber Daya Air untuk mempersiapkan. Nanti apakah benar atau enggak. Tetapi yang penting kita siap," ujar Pramono usai meninjau proyek trotoar dan saluran air di Falatehan, Blok M, Jakarta Selatan, Jumat, 23 Mei 2025.

Pramono meminta seluruh pompa air di Jakarta dipastikan berfungsi optimal. Ia juga menegaskan pengerukan sungai terus dilakukan untuk meminimalisir risiko banjir.

"Sungai sekarang ini kalau teman-teman mau tahu sebenarnya sudah dilakukan pengerukan secara terus menerus. Karena memang ini yang menjadi salah satu prioritas saya," katanya.

Baca Juga: BMKG Ungkap Penyebab Bogor Diguncang 2 Kali Gempa Pada Minggu Sore

Ia mencontohkan pengerukan Kali Cakung Lama di Kelapa Gading, Jakarta Utara, yang sudah berjalan. Proses serupa akan diteruskan ke Sungai Ciliwung.

"Bulan Juni ini untuk Sungai Ciliwung akan, mudah-mudahan, kita mulai start untuk melakukan pembebasan lahan dan normalisasi Sungai Ciliwung. Jadi kita akan teruskan itu," jelasnya.

Sebelumnya, BMKG memprediksi hujan sedang hingga lebat masih berpotensi terjadi di Jakarta dan sekitarnya dalam periode 20–26 Mei.

Hal ini disebabkan oleh aktivitas Madden Julian Oscillation (MJO), gelombang Kelvin dan Rossby, serta suhu permukaan laut yang masih hangat.

Baca Juga: Viral Hujan Es Guyur Citayam, BMKG Beberkan Penyebabnya dan Peringatkan Bencana Susulan

Kondisi tersebut memicu pembentukan awan konvektif, yang berpotensi menyebabkan hujan meski wilayah Jabodetabek sudah memasuki awal musim kemarau.

Mengantisipasi hal ini, BPBD Jakarta telah mengaktifkan koordinasi dengan BMKG dan dinas terkait untuk memantau cuaca serta memastikan saluran air di kawasan rawan genangan tetap lancar.

Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BPBD juga disiagakan 24 jam untuk menerima laporan dan mengoordinasikan respons cepat di lapangan.


Berita Terkait


News Update