TANGERANG, POSKOTA.CO.ID - Di tengah permukiman padat penduduk di Kampung Bayur, Kelurahan Periuk Jaya, Kecamatan Periuk, Kota Tangerang, Bantenn, nampak berdiri bangunan keagamaan yang megah nan indah.
Layaknya tempat beribadah, bangunan tersebut diukir dengan nuansa keagamaan yang kental, terikat pada satu gaya arsitektur.
Berdiri di luas tanah seluas hampir satu hektare, bangunan ini dikenal dengan Masjid Pintu Seribu yang terdiri dari lima lantai dan dihiasi kaligrafi ayat-ayat Alquran di tiap sudut dinding.
Saat mengunjungi lokasi, terasa suasana tenang nan damai di hati. Walau terlihat tak ada pengunjung, bukan menjadi masalah untuk sekadar menikmati jejak sejarah di masjid ini.
Baca Juga: Pengelola Rumah Si Pitung Berharap Pameran Penarik Wisatawan Kembali Digelar
Rusdi, 33 tahun, pengelola Masjid Pintu Seribu menyampaikan bahwa rumah ibadah ini dibangun tanpa rencana yang matang.
"Kalau ini dibangun gak ada filosofi khusus buat strukturnya. Ya dibangun karena keinginan sendiri. Saat ini digunakan sebagai tempat ibadah, perziarahan, dan acara keagamaan besar," ujarnya.

Bukan arsitek maupun insinyur yang merancang bangunan ini. Semuanya dibangun oleh tangan masyarakat dengan didorong semangat sang pendiri, Syekh Ami Al Faqir Mahdi Hasan pada tahun 1978.
Dirawat secara Swadaya
Masjid Pintu Seribu bukan berarti jumlah pintunya yang mencapai seribu. Namun karena banyaknya pintu dan lorong yang mengitari bangunan.
Sama halnya dengan beberapa bangunan sejarah lainnya, biaya pemeliharaan masih ditanggung oleh swadaya dan donatur.
Baca Juga: Mengapa Kota Tua Selalu Dipadati Wisatawan? Ini Alasannya