"Biayanya swadaya dan dari zakat tiap pengunjung yang kita terima. Dengan biaya itu alhamdulillah semua bisa terpenuhi hingga hari ini," tuturnya.
Di tengah bangunan, tampak makam pendiri Masjid Pintu Seribu yang tertutup rapat dan tak bisa dimasuki sembarang orang.
Biasanya pada hari besar keagamaan, pengunjung akan banyak mengerumuni makam untuk sekedar berziarah.
Kenyataannya, Masjid Pintu Seribu yang sudah berdiri selama 47 tahun bukan sekedar sebagai tempat ibadah, tetapi menjadi penanda sejarah sekaligus destinasi religi yang menyatukan banyak hati. (CR-1)