Menurutnya, debt collector lebih fokus pada target penagihan daripada mempermasalahkan nama nasabah.
Namun, ia juga memperingatkan bahwa memberi uang bisa menjadi kebiasaan buruk dan memicu intimidasi berulang.
Baca Juga: Teror Debt Collector Pinjol Bisa Dicegah: Ini Cara Aman Lindungi Kontak Darurat Anda
Analisis dan Bahaya Memberi Uang ke DC
Meski bocoran ini terkesan "membuka trik", ada risiko serius jika nasabah mengikuti saran memberi uang ke DC:
Anda Dianggap Punya Uang: Memberi uang (bahkan Rp10.000-Rp100.000) akan membuat DC menilai Anda mampu bayar. Ini bisa memicu kunjungan lebih sering.
- Solusi: Tegaskan tidak punya uang. Jika perlu, beri minum/kopi sebagai bentuk sopan santun, tapi jangan beri uang.
Kebiasaan "Tuman" (Ketagihan): DC bisa jadi terbiasa meminta uang dan melakukan intimidasi ke nasabah lain.
- Contoh: Mereka sengaja datang terus-menerus hanya untuk mendapat uang "jatah" rokok/bensin.
Potensi Intimidasi: Jika pola ini terus berlanjut, DC bisa berubah menjadi preman yang memanfaatkan ketakutan nasabah.
Tips Hadapi Debt Collector Lapangan
- Jangan Tununjukkan Kemampuan Finansial
Selalu katakan "Saya tidak punya uang sekarang" tanpa menunjukkan aset atau uang tunai.
- Rekam Jika Ada Tindak Kekerasan
Jika DC bersikap kasar/arogan, rekam buktinya dan laporkan ke: Satgas Premanisme (Polri/TNI) dan Posko Pengaduan Pinjol Ilegal.
- Jangan Terima Ancaman
Ancaman seperti "Akan datangkan 10 orang" biasanya hanya gertakan. DC justru rugi karena biaya operasional (bensin, waktu) tidak tertutup jika tagihan gagal.
- Utang Pinjol Legal Tidak Berujung Penjara
Pinjol berizin OJK tidak bisa menyita harta/menjebloskan nasabah ke penjara. Fokus pada negosiasi atau restrukturisasi utang.
Baca Juga: Kontak Darurat Jadi Sasaran? Pahami Hak Anda dan Cara Lindungi Mereka dari DC Pinjol