Setelah itu, penyidik Ditreskrimum Polda Banten melakukan koordinasi dan penangkapan paksa terhadap tersangka CC pada pukul 19.00 WIB dengan mendobrak pintu kediaman Charlie Chandra.
"Kami lakukan penangkapan paksa karena yang bersangkutan ini tidak kooperatif, bahkan terkesan mempermainkan petugas kepolisian. Kami polisi hanya menjalankan tugas sesuai SOP, dimana Kejaksaan Tinggi Banten telah menerbitkan surat P21 dari kasus CC ini dan meminta kepada kami untuk segera menyerahkan barang bukti dan tersangka (CC)," pungkasnya.
Dikonfirmasi terpisah, kuasa hukum Charlie Chandra, Gufron membenarkan kliennya ditangkap pada Senin, 19 Mei malam. Ia menyebut kliennya dijemput paksa dengan cara merusak pintu rumah.
"Saya dan tim kuasa hukum yang lain tentu berkeberatan terhadap upaya paksa yang dilakukan oleh penyidik Polda Banten. Dan malam itu juga atau tadi malam kami langsung meluncur ke Polda Banten untuk memastikan klien kami Charlie Chandra dalam keadaan sehat dan dalam kondisi yang stabil," kata Gufron melalui pesan, Selasa, 20 Mei 2025.
Terkait kliennya yang mencoba mengelabui petugas, Gufron tidak membenarkan hal itu. Yang benar, kata dia, kliennya hanya tidak bersedia diperiksa karena antara surat panggilan dan jadwal pemeriksaan hanya berselang satu hari saja.
"Di KUHAP minimal 3 hari untuk memberi waktu bagi tersangka untuk menyiapkan bukti yang diperlukan," kata dia.
Disebutkannya, tim kuasa hukum yang menuju ke Polda Banten pada saat itu disebut untuk menyerahkan surat ke penyidik bahwa Charlie Chandra tidak bersedia diperiksa pada Senin, 19 Mei 2025.
"Jadi bukan untuk mengelabui. Dan CC tetap ada di kediaman sejak Sabtu lalu," jelas Gufron.
Saat ini, Gufron menyampaikan tim kuasa hukum tengah menyiapkan praperadilan atas kasus yang dialami kliennya yakni Charlie Chandra. "Sedang menyiapkan praperadilan," kata dia.
Diberitakan sebelumnya, Penyidik Ditreskrimum Polda Banten menjemput tersangka pemalsuan surat, Charlie Chandra, di rumahnya di kawasan elit Kemayoran, Jakarta Pusat, pada Sabtu, 17 Mei 2025. Namun hingga Minggu, 18 Mei 2025, siang, Charlie belum juga keluar rumah.
Charlie sebelumnya telah satu kali mangkir dari panggilan penyidik. Pemanggilan pertama dilakukan pada 22 April, disusul panggilan kedua pada 25 April.
Ia baru mendatangi Polda Banten pada 29 April 2025 didampingi kuasa hukumnya.